Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK Minta Guru Tetap Mengajar dari Sekolah meski Sekolah Online

Kompas.com - 27/01/2021, 08:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta para guru mengajar di sekolah pada masa pandemi Covid-19.

Meskipun saat ini proses belajar-mengajar masih dilakukan secara jarak jauh, tetapi Muhadjir meminta para guru tetap mengajar dari sekolah.

"Jadi guru itu jangan mengajar dari rumah. Biar siswanya saja yang belajar di rumah tetapi gurunya mestinya ngajar dari sekolah," kata Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: PJJ Alami Banyak Kendala di Tiap Daerah

Dengan mengajar dari sekolah, kata dia, guru masih tetap bisa berkoordinasi satu sama lain dan bisa berbagi tugas untuk menangani siswa-siswi yang berada di rumah,

Menurut Muhadjir, hal tersebut perlu dilakukan agar koordinasi para guru dalam melaksanakan pengajaran, penanganan dan pemantauan murid-murid tetap terjaga.

"Meskipun dari sekolah, para guru tetap mengajar murid-murid secara pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan media perangkat elektronik dan jaringan internet," kata dia.

Pada masa pandemi Covid-19, kata dia, proses belajar-mengajar di sekolah digantikan dengan sistem PJJ.

Para murid bersekolah dan belajar dari rumah dengan memanfaatkan gawai elektronik dan jaringan internet.

Namun bagi guru, menurutnya akan lebih baik belajar dari sekolah.

Baca juga: Kecewa Belajar Tatap Muka Ditunda, Siswa SMAN 7 Kota Tangerang Tetap Semangat PJJ

Sebab jika mereka mengajar dari rumah, pengajaran tidak akan efektif dan tidak dapat berkonsentrasi.

"Karena kalau ngajarnya dari rumah pasti tidak konsentrasi. Ada yang masak, ada yang mengasuh anaknya, bersih-bersih rumah," kata dia.

Muhadjir mengatakan, apabila hanya para guru yang hadir, kemungkinan sekolah menjadi klaster penularan sangat kecil. Asalkan mereka juga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com