Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama dengan BNPB, Pemkot Bogor Bangun Rumah Sakit Lapangan untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 25/01/2021, 16:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membangun rumah sakit lapangan (RSL) untuk pasien Covid-19.

Bima menyebutkan, rumah sakit yang berlokasi di Kompleks GOR Pajajaran ini sudah bisa digunakan para pasien bergejala ringan dan dengan komorbid, terhitung sejak 18 Januari 2021.

"Kami hubungi langsung waktu itu dengan Bang Doni Monardo, dan kita senang sekali karena direspons dengan cepat dalam waktu dua minggu kemudian," kata Bima dalam talkshow BNPB bertajuk "Update RS Darurat Wisma Atlet: Kesiapan Rumah Sakit Darurat Daerah", Senin (25/1/2021).

"Rumah sakit itu selesai dibangun di lokasi Wisma Atlet Kota Bogor. Jadi kini kami sudah punya rumah sakit lapangan," sambungnya.

Baca juga: Bima Arya Tak Ingin OTG Isolasi di Rumah: Bahaya dan Tak Bisa Dikontrol

Rumah sakit ini juga menangani pasien terkonfirmasi positif tanpa gejala, tetapi dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Menurut Bima, pasien dengan komorbid diisolasi di rumah sakit lapangan karena harus ada pengawasan khusus oleh tenaga kesehatan.

"Makanya yang gejala ringan dengan komorbid kita perbolehkan untuk difasilitasi di Wisma Atlet ini," ujarnya.

Adapun kapasitas rumah sakit ini, kata dia, terdapat tujuh bed IGD, dua ICU, dan 50 bed untuk tekanan isolasi negatif dengan total sekitar 64 unit bed.

Hingga hari ini, Senin (25/1/2021), tingkat keterisian di RSL masih mencapai 29 persen.

Baca juga: Bima Arya Prediksi Kasus Covid-19 di Kota Bogor Capai 11.000 pada Akhir Tahun 2021

Bima mengatakan, kondisi ini akan terus dipantau oleh Pemkot Bogor. Apabila ada lonjakan pasien yang masuk, jumlah tenaga kesehatan yang bertugas akan ditambah.

"Saat ini tenaga kesehatannya ada 225 orang. Ada dokter spesialis, kemudian dokter umum, ada perawat, dan karyawan lain. Jadi total semuanya ada 225. Kalau mau kita maksimalkan menjadi 64 bed atau terlayani semua, maka kita tambah lagi tenakesnya. Sekarang sedang proses, mudah-mudahan minggu depan bisa ditambah," imbuh dia.

Berdasarkan pemaparannya, untuk fasilitas di RSL juga terbilang nyaman mulai dari makanan, akses toilet hingga limbah yang dikelola dengan baik.

Baca juga: Bima Arya Sebut Sudah Simulasi Kesiapan RS untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Lepas dari rumah sakit lapangan, di sisi lain, Pemkot Bogor juga tengah menyiapkan tempat isolasi lain bagi pasien tanpa gejala.

"Jadi ada hotel yang sekarang sedang dalam proses percepatan untuk bisa digunakan sebagai tempat isolasi orang tanpa gejala," terangnya.

Bima mengaku terus berupaya agar pasien Covid-19 tanpa gejala tidak diisolasi di rumah, tetapi di suatu tempat dan ada tenaga kesehatan yang memantau.

Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi klaster keluarga yang bisa ditimbulkan dari pasien tanpa gejala jika dirawat di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com