Selanjutnya, petugas mendekati kedua kapal tanker tersebut. Ternyata, kedua kapal dengan sengaja menutup nama lambung kapal dengan kain.
"(Tujuannya) untuk mengelabuhi aparat penegak hukum Indonesia," kata Wisnu.
Petugas kemudian berupaya menjalin komunikasi dengan kedua kapal melalui kontak radio channel 16 untuk menanyakan perihal keberadaannya di perairan Pontianak.
Dalam usaha kontak radio ini, petugas tidak mendapat respons dari kedua kapal. Hal ini pun menambah personel kecurigaan KN Marore-322.
Baca juga: Bakamla Tangkap 3 Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia di Selat Malaka
Menindaklanjuti kecurigaannya, Komandan KN Marore 322 menghubungi Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Suwito dan mendapatkan perintah untuk melaksanakan pemeriksaan serta penggeledahan.
Hasil pemeriksaan awal diketahui dua kapal tanker tersebut bernama MT Horse berbendera Iran dan MT Frea berbendera Panama.
"Dugaan awal, kedua kapal tanker melanggar hak lintas transit pada ALKI I dengan keluar dari batas 25NM ALKI melakukan lego jangkar di luar ALKI, melaksanakan ship to ship transfer BBM illegal, tidak mengibarkan bendera kebangsaan, AIS dimatikan serta MT Frea melaksanakan oil spiling," terang Wisnu.
Berikutnya, kedua kapal ini digiring menuju Batam untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.