Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepemimpinan Baru, AS Diharapkan Jadi Penggerak Perdamaian dan Stabilitas Dunia

Kompas.com - 21/01/2021, 15:46 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berharap Amerika Serikat (AS) menjadi penggerak dalam menciptakan dunia yang aman, damai dan stabil setelah pelantikan Joe Biden-Kamala Harris sebagai Presiden-Wakil Presiden.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, komitmen AS terhadap pemeliharaan perdamaian dan stabilitas dunia menjadi salah satu harapan Indonesia dari negara adidaya tersebut.

"Di tengah semakin rentannya perdamaian dan stabilitas dunia termasuk akibat semakin meningkatnya rivalitas, Indonesia mengharapkan AS dapat menjadi motor terciptanya dunia yang lebih aman, damai, dan stabil," kata Retno, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Menlu RI Tekankan Pentingnya ASEAN Ajak AS Hadapi Pandemi Covid-19

Retno mengatakan, tindakan dan solusi unilateral yang tidak sejalan dengan hukum internasional harus dihindari.

Oleh karena itu, Retno sangat berharap agar penyelesaian konflik secara damai senantiasa dikedepankan oleh Presiden AS yang baru.

"Indonesia mengharapkan kontribusi positif Amerika terhadap penyelesaian isu Palestina-Israel yang berkeadilan sesuai dengan berbagai Resolusi PBB maupun parameter internasional yang disepakati termasuk Solusi Dua Negara," kata Retno.

Selain itu, kata Retno, Indonesia juga siap bekerja sama dengan Amerika untuk mendukung proses perdamaian yang lestari dan inklusif di Afghanistan.

Termasuk berlanjutnya peran perempuan dalam proses perdamaian dan pembangunan di negara tersebut.

Baca juga: Jokowi Ucapkan Selamat atas Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS

Di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya, Indonesia juga berharap AS meningkatkan kemitraan strategis dan memperkuat sentralitas ASEAN.

Menurut Retno, hal tersebut sangat penting untuk dilakukan AS dengan kepemimpinan baru saat ini.

"Kawasan ini, termasuk Laut China Selatan, akan tetap stabil dan damai jika semua negara menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," kata dia.

Kemudian, Indonesia juga berharap kemitraan yang kuat dengan AS dalam pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang bersifat terbuka dan mengedepankan dialog serta kerja sama.

Joe Biden dan Kamala Harris resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS ke-46 pada Rabu (21/1/2021) waktu setempat.

Joe berhasil memenangkan pemilihan Presiden AS setelah mengalahkan Donald Trump. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com