Curah hujan dan turunnya luas hutan primer
Sementara itu, analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menunjukkan, banjir di Kalimantan Selatan disebabkan tingginya curah hujan dan turunnya lahan hutan primer.
Dua faktor penyebab ini berdasarkan data satelit penginderaan jauh resolusi menengah, di mana hasil pengamatan ini masih bersifat estimasi dan belum dilakukan verifikasi.
"Curah hujan ini menjadikan banjir melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 13 Januari 2021," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan, M Rokhis, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/1/2021).
Sementara itu, hasil analisis terhadap Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito menunjukkan adanya penurunan luas hutan.
Penurunan luas DAS Barito ini sejalan dengan kian meluasnya area perkebunan secara signifikan.
Baca juga: Menteri LHK Sebut Banjir Kalsel karena Anomali Cuaca, Bukan Susutnya DAS Barito
Dalam kurun waktu 10 tahun, tercatat ada perluasan area perkebunan yang cukup signifikan, yakni sebesar 219.000 hektar.
Kendati demikian, Rokhis menyebut bahwa belum bisa dipastikan apakah perluasan area perkebunan yang signifikan itu terjadi karena perkebunan kelapa sawit.
"Karena datanya dari data satelit resolusi menengah, belum dapat ditentukan sawit atau perkebunan lainnya," katanya lagi.
Dia menyebutkan, perubahan penutup lahan dalam 10 tahun ini dapat memberikan gambaran kemungkinan terjadinya banjir di DAS Barito.
Pemerintah membantah
Kian menggelindingnya polemik penyebab banjir di Kalimantan Selatan memaksa Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar angkat bicara.
Siti secara tegas membantah penyebab penyebab banjir di Kalimantan Selatan karena menyusutnya DAS Barito wilayah Kalimantan Selatan.
Ia menegaskan asal-muasal banjir di Kalimantan Selatan karena terjadinya anomali cuaca.
"Penyebab banjir Kalimantan Selatan (karena) anomali cuaca dan bukan soal luas hutan di DAS Barito wilayah Kalimantan Selatan," ujar Siti dikutip dari akun Twitter-nya, @SitiNurbayaLHK, Rabu (20/1/2021).