Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ke-11, Tim SAR Gabungan Persempit Pencarian Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 19/01/2021, 11:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencarian korban, puing pesawat, termasuk rekaman percakapan pilot di kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 memasuki hari ke-11 pada Selasa (19/1/2021).

Tim SAR gabungan akan mempersempit area pencarian di bawah laut Kepulauan Seribu.

"Objek pencarian di bawah laut itu semakin sedikit, kita pun juga akan mempersempit," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigadir Jenderal TNI (Marsekal) Rasman di JICT Tanjung Priok, seperti dikutip Antara.

Menurutnya, operasi SAR hari ini akan difokuskan di sektor yang selama ini banyak ditemukan obyek pencarian.

Baca juga: KNKT Rilis Laporan Awal Investigasi Sriwijaya Air SJ 182 Februari

Tim SAR gabungan membagi empat sektor pencarian di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Luas setiap sektornya mencapai 15-30 meter.

"Jadi kita tidak lagi menyebar terlalu jauh. Kita lebih fokus ke situ," ujarnya.

Ia melanjutkan, nantinya di sektor tersebut akan dilakukan penyelaman oleh tim dengan total sebanyak 300 orang.

Rasman mengatakan, penyelam hingga kini masih semangat, dalam kondisi fit, dan memiliki motivasi luar biasa untuk melakukan pencarian.

Sebelumnya, pada Senin (18/1/2021) tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi bagian tubuh korban yang dikumpulkan dalam 310 kantong.

Baca juga: KNKT Unduh 370 Parameter dan 18 Data Penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 dari FDR

Kemudian, tim SAR gabungan juga menemukan serpihan kecil pesawat dalam 60 kantong, serpihan besar 55 bagian, dan satu bagian kotak hitam yakni Fligh Data Recorder (FDR) dan casing atau pembungkus CVR.

Operasi SAR ini diperpanjang tiga hari ke depan hingga 21 Januari 2021.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diketahui hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.

Kemudian pesawat itu diperkirakan jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Pesawat tersebut mengangkut 62 orang penumpang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com