Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Kirim 10 Unit Truk Tangki Air Bersih untuk Korban Gempa Sulbar

Kompas.com - 17/01/2021, 11:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan 10 unit truk tangki air bersih menuju Sulawesi Barat untuk membantu penyediaan air bersih bagi para pengungsi yang terdampak gempa.

Iring-iringan tangki air tersebut diberangkatkan pada Sabtu (16/12021). Sebanyak enam truk tangki air diberangkatkan dari gudang regional PMI di Makassar, Sulawesi Selatan dan empat unit truk tangki air diberangkatkan dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan dalam setiap kejadian bencana PMI selalu memprioritaskan penyediaan air bersih bagi para pengungsi. 

Baca juga: BNPB: Jumlah Korban Meninggal Gempa Majene 56 Orang

Kalla mengatakan ruasaknya sejumlah infrastruktur akibat gempa membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

“Salah satu yang menjadi prioritas PMI dalam setiap kejadian bencana di negeri ini baik itu gempa maupun banjir, adalah air bersih. Karena itu yang dibutuhkan oleh pengungsi selain makanan dan obat-obatan, sebagai akibat dari rusaknya infrastruktur termasuk air bersih akibat bencana itu sendiri,” kata Kalla, lewat keterangan tertulis, Minggu (17/1/2021).

Adapun bantuan PMI yang telah tiba sebelumnya di lokasi bencana yaitu empat unit mobil bak terbuka berisi peralatan operasi relawan, lima ambulans evakuasi, tiga truk berisi logistik (tenda, terpal, alat kesehatan, dan barang dari Federasi Palang Merah serta Bulan Sabit Merah Internasional).

Selain mengerahkan truk tangki air, PMI juga mengerahkan relawannnya ke Sulawesi Barat.

Para relawan PMI yang diterjunkan ke Sulawesi Barat memiliki spesialisasi di bidang pembuatan shelter, pengadaan dan manajemen logistik, kesehatan, serta pemulihan psikologi korban bencana.

Baca juga: PLN Pasang Telepon Satelit, Perlancar Koordinasi Penanganan Pasca-gempa Sulbar

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) mengatakan, pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat terhadap gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

"Pagi tadi telah ditetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (16/1/2021).

Radit mengatakan, total korban meninggal dunia akibat gempa ini tercatat 56 orang. Sementara itu, terdapat 826 orang luka-luka.

"Dampak dari gempa sendiri itu di Majene ada 9 orang meninggal dunia dan di Mamuju ada 47 jiwa meninggal dunia. Sehingga totalnya adalah 56 orang meninggal dunia, 826 orang luka-luka," ujarnya.

Lebih lanjut, Radit mengatakan, gempa di Majene mengakibatkan 415 unit rumah mengalami rusak dan jaringan listrik sudah mulai menyala.

Baca juga: Pasca Gempa Majene, Kemenhub Pastikan Pelayanan Penerbangan di Sulawesi Barat Normal

 

"Jaringan listrik sebagian sudah menyala, komunikasi seluler masih dalam kondisi sebagian sudah stabil dan sebagian masih belum," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com