JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengharapkan para wirausahawan dalam negeri bisa diperhitungkan di industri ekonomi dan keuangan syariah, baik secara nasional maupun global.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam sambutannya di acara Sharia Business and Academic Synergy (SBAS) secara daring, Selasa (29/12/2020).
"Kami ingin wirausahawan kita menjadi bagian dari halal global value chain agar dapat menjadi pemain yang diperhitungkan dalam industri ekonomi dan keuangan syariah baik lokal maupun global," kata Ma'ruf.
Baca juga: Wapres: 2018, Indonesia Masih Jadi Konsumen Terbesar Produk Halal Dunia
Ma'ruf mengatakan, saat ini pemerintah ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan industri keuangan syariah baik di dalam maupun luar negeri.
Di tataran global, kata dia, walaupun pertumbuhan industri keuangan syariah melambat akibat pandemi Covid-19, namun diprediksi akan tumbuh rata-rata 5 persen dari 2,88 triliun dollar AS pada tahun 2019, menjadi 3,69 triliun dollar AS pada 2024.
Sementara dalam tataran domestik, pada bulan Juni 2020 pangsa industri keuangan syariah masih di bawah 10 persen, sedangkan industri perbankan syariah masih sekitar 6,18 persen.
"Namun pertumbuhan total aset syariah pada bulan Juni mengalami pertumbuhan sebesar 20,45 persen," kata dia.
Baca juga: Wapres: Banyak Lembaga Pendidikan dan Keuangan Syariah, tapi Kualitas SDM Kurang Memadai
"Dari angka-angka tersebut kita dapat melihat prospek perkembangan industri keuangan syariah yang cukup menjanjikan baik secara global maupun domestik," ucap Ma'ruf Amin.
Hal itu pula yang menjadi peluang bagi para wirausahawan di bidang ekonomi dan keuangan syariah untuk turut menguasai pasar global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.