Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

713.365 Kasus Positif Covid-19 dan Antisipasi Ledakan di Awal Tahun...

Kompas.com - 28/12/2020, 06:22 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah setelah pandemi berjalan lebih dari sembilan bulan.

Akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 telah menembus angka 713.365 pada Minggu (27/12/2020) siang, pukul 12.00 WIB.

Angka itu muncul setelah terjadi penambahan 6.528 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: UPDATE 27 Desember: Bertambah 6.528, Kasus Covid-19 Total 713.365

Angka tersebut diketahui dari data yang dirilis oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Sabtu sore.

Kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebar di 34 provinsi. Dari data itu, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Kelima provinsi itu, yakni DKI Jakarta (1.997 kasus baru), Jawa Barat (892 kasus baru), Jawa Tengah (785 kasus baru), Jawa Timur (738 kasus baru), dan Sulawesi Selatan (262 kasus baru).

Kasus Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota.

Baca juga: UPDATE 25 Desember: Sebaran 7.259 Kasus Baru Covid-19, Paling Tinggi DKI Jakarta 2.096 Kasus

Adapun penambahan kasus baru tersebut didapatkan dari pemeriksaan spesimen harian sebanyak 41.963 spesimen. Pada jangka waktu yang sama ada 29.425 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen.

Secara akumulasi, pemerintah telah memeriksa 7.124.513 spesimen terkait Covid-19 dari 4.761.656 orang.

Adapun satu orang bisa diambil atau diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.

Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 6.983 orang dalam waktu 24 jam terakhir.

Sehingga, secara keseluruhan sudah ada 583.676 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Baca juga: UPDATE 27 Desember: Pecah Rekor, 6.983 Pasien Covid-19 Sembuh dalam Sehari

Seorang bocah melintas di depan mural tentang penggunaan masker di Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/12/2020). Mural tersebut dibuat sebagai edukasi kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.ANTARA FOTO/FAUZAN Seorang bocah melintas di depan mural tentang penggunaan masker di Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/12/2020). Mural tersebut dibuat sebagai edukasi kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Dalam kurun waktu yang sama, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 243 orang. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 menjadi 21.237 orang.

Sementara itu, ada 69.325 kasus suspek terkait Covid-19 di Indonesia.

Data yang sama juga menunjukkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 108.452 kasus. Angka itu setara dengan 15,2 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat atau isolasi mandiri. Angka itu didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.

Baca juga: UPDATE 27 Desember: Ada 108.452 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Antisipasi Ledakan

Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith di Australia, Dicky Budiman menilai, memasifkan tracing, testing, and treatment (3T) dan penerapan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk meminimalisasi potensi ledakan kasus Covid-19 di awal tahun 2021.

Menurut dia, selain memasifkan 3T dan penerapan protokol kesehatan pemerintah juga harus melakukan pembatasan mobilitas penduduk.

"Harus ada pembatasan mobilitas dan interaksi penduduk," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).

Dicky memang memprediksi akan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Antisipasi Ledakan Covid-19 Awal 2021, Pemerintah Diminta Batasi Mobilitas Penduduk

Hal itu, kata dia, terlihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan.

"Jadi artinya ini ada sinyal serius seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian, tes positivity rate ini semua meningkat," ujarnya.

"Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," kata Dicky.

Dicky tidak menyebut spesifik penyebab potensi ledakan kasus tersebut. Ia hanya mengatakan kondisi Indonesia saat ini sudah dalam kondisi kritis.

Baca juga: Ada Potensi Ledakan Kasus Covid-19 Awal 2021, Semua Diminta Waspada

Oleh karena itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk memasifkan program 3T dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.

Adapun, Desember ini ada beberapa momen libur panjang. Adapun libur tersebut mulai dari tanggal 24 hingga 27 Desember 2020 yang merupakan libur Natal.

Sementara itu, pada 28-30 Desember 2020 tidak ada libur, sehingga masyarakat pun diharuskan tetap bekerja seperti biasa.

Kemudian, kata dia, libur pengganti Idul Fitri ditetapkan pada tanggal 31 Desember 2020.

Adapun libur Tahun Baru ditetapkan tanggal 1 Januari 2021 dan ditambah tanggal 2-3 Januari 2021 yang merupakan libur akhir pekan karena tepat jatuh pada Sabtu-Minggu.

Melihat banyaknya masa liburan panjang ini masyarakat diimbau untuk tidak melakukan perjalanan dan membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com