Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Layanan Pendidikan Berkualitas Mutlak dan Harus Diperjuangkan

Kompas.com - 18/11/2020, 19:52 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan merupakan faktor penting dalam memutus rantai kemiskinan dan keterbelakangan. Hal itu disampaikan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dalam webinar The Promise Of Education in Indonesia yang digelar oleh World Bank Jakarta, Rabu (18/11/2020).

"Pendidikan yang berkualitas hanya didapatkan jika anak-anak ini belajar di lembaga pendidikan yang berkualitas," kata Fachrul dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (18/11/2020).

"Karenanya, layanan pendidikan yang berkualitas merupakan suatu yang mutlak dan harus terus diperjuangkan dan diupayakan," lanjut dia.

Baca juga: Komisi VIII Singgung Menteri Agama soal Acara yang Digelar Rizieq Shihab

 

Terlepas dari masih adanya sejumlah tantangan penjaminan mutu pendidikan terutama di Kemenag, namun ada fakta bahwa keberadaan madrasah saat ini telah mengalami transformasi yang signifikan.

Fachrul mengatakan, saat ini Kemenag membina 87.000 madrasah dan satuan pendidikan keagamaan lainnya, dengan lebih 10 juta siswa.

"Karenanya satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama termasuk sekolah-sekolah Keagamaan Kristen, Khatolik, Budha dan Hindu dituntut memberikan pelayanan terbaik agar siswa memiliki daya saing dan kompetensi abad 21 yang dibutuhkan saat ini," ujar dia.

Baca juga: Kemenag: Selama 3 Bulan Guru Madrasah Honorer Dapat Subsidi Gaji Rp 600 Ribu

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, pihaknya akan terus berupaya meningkatkan fasilitas madrasah, agar bisa mewujudkan proses pembelajaran berkelanjutan. Salah satu yang akan dilakukan adalah menghadirkan asrama bagi siswa.

Menurut Ali, pembangunan asrama bagi siswa madrasah akan dilakukan melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dengan begitu, hadirnya asrama bisa menjadi ruang yang ramah bagi peserta didik.

"Dengan menghadirkan ruang ramah, maka mereka (siswa madarasah) menyadari, bahwa mereka sedang memasuki dinamika pembelajaran," ucap Ali.

Ali berharap, dinamika pembelajaran ini bisa menjadi warna dan corak kehidupan bagi siswa madrasah. Pasalnya, ia menilai saat ini sedang terjadi pergeseran, dari abad perindustrian menjadi abad pengetahuan.

Baca juga: Dana BOS 2021 Madrasah Swasta Disalurkan Terpusat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com