Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di KTT Asia Timur, Jokowi Minta Ketahanan Kesehatan Ditingkatkan

Kompas.com - 15/11/2020, 12:01 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mendorong terus dibangunnya kepercayaan strategis di antara negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur untuk memperkuat kerja sama.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato virtualnya di KTT Asia Timur (East Asia Summit/EAS) ke-15 pada Sabtu (14/11/2020), dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

"Sebagai forum dialog tingkat pemimpin negara, EAS harus terus digunakan untuk membangun strategic trust untuk memperkuat kerja sama," kata Jokowi dilansir dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (15/11/2020).

Baca juga: Jokowi Hadiri Hari Terakhir KTT ASEAN ke-37, Ini Rincian Acaranya

Jokowi mengatakan, modal yang dimiliki EAS sangat besar. Setidanya, 5 anggota EAS saat ini duduk di Dewan Keamanan PBB dan 8 anggotanya tergabung dalam G20 (group of twenty).

EAS juga mewakili lebih dari 54 persen penduduk dunia dan 58 persen produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) dunia.

Dengan modal tersebut, Jokowi yakin kesepakatan dan upaya EAS pasti memiliki dampak besar terhadap kawasan dan dunia.

"Pertanyaannya apa yang harus EAS lakukan saat ini?" ujar Jokowi.

Menurut dia, hal pertama yang harus segera dilakukan adalah memperkokoh ketahanan kesehatan di kawasan. Isu tersebut sudah menjadi prioritas sejak awal pembentukan EAS.

Jokowi mengatakan, dalam jangka pendek, ketersediaan vaksin Covid-19 di kawasan menjadi sebuah keharusan.

Baca juga: Hadiri Pertemuan East Asia Summit, Jokowi Sebut 2020 sebagai Tahun yang Sangat Berat

Sementara, dalam jangka panjang, kawasan harus bersiap untuk mengantisipasi pandemi yang mungkin terjadi kembali.

"Beberapa hal yang perlu diprioritaskan adalah sistem peringatan dini, mekanisme ketersediaan obat-obatan dan peralatan medis di kala darurat, pembentukan inventory buffer di kawasan untuk alat kesehatan, kawasan industri kesehatan, serta riset dan teknologi kesehatan," kata Jokowi.

Selain itu, EAS diharapkan menjadi penggerak perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Di tengah situasi sulit saat ini, bibit-bibit perpecahan dan konflik tidak boleh dibiarkan berkembang lebih lanjut.

Sebaliknya, seluruh pihak harus bersatu dan fokus untuk melawan musuh bersama, yakni pandemi Covid-19.

Baca juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Wake Up Call untuk Perbaiki Sistem Kesehatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com