JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti minimnya kontribusi produk halal Indonesia dalam pasar global.
Ia menyinggung volume ekspor produk halal Indonesia yang kalah dengan negara mayoritas non muslim seperti Brasil dan Australia.
“Menurut laporan Global Islamic Economy Report, pada 2019 Brasil mengekspor makanan halal nomor satu senilai 5,5 miliar Dolar AS, yang disusul Australia dengan nilai 2,4 miliar Dolar AS,” kata Ma'ruf saat menyampaikan pidato kunci pada webinar ‘Indonesia Menuju Pusat Halal Dunia’, Sabtu (24/10/2020).
Sementara itu, kontribusi ekspor produk halal Indonesia baru mencapai 3,8 persen dari total pasar halal dunia.
Di sisi lain, konsumsi produk halal di Indonesia cukup tinggi. Pada 2018 konsumsi produk halal Indonesia sendiri mencapai 214 Miliar Dolar AS.
Jumlah itu setara dengan 10 persen dari total konsumsi produk halal global yang mencapai 2,2 Triliun Dolar AS.
Menurut Ma'ruf, kondisi ini mencerminkan posisi Indonesia yang lebih banyak mengimpor produk halal ketimbang menjadi produsen dan mengekspor.
"Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan 'tukang stempel' untuk produk halal yang diimpor," kata Ma'ruf.
Baca juga: Ini Strategi yang Harus Dijalankan Indonesia untuk Jadi Pusat Produk Halal Dunia
Ketua Umum MUI nonaktif tersebut ingin keadaan ini berubah.
Ia tak mau lagi Indonesia sekedar menjadi pasar bagi produk halal dunia, namun justru bisa menjadi produsen produk halal.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan