Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Kita Harus Selamatkan Sektor Kesehatan agar Ekonomi Kita Bangkit

Kompas.com - 19/10/2020, 06:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiga Uno mengatakan, kekhawatiran masyarakat terhadap pandemi Covid-19 makin tinggi.

Berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 yang digagas oleh Sandiaga, kekhawatiran masyarakat terhadap pandemi Covid-19 hampir mencapai 70 persen. Kekhawatiran itu tak hanya sebatas pada ekonomi, tetapi juga kesehatan.

Sandiaga pun menekankan bahwa sektor kesehatan harus ditangani dengan baik agar dapat menyelamatkan sektor perekonomian.

Baca juga: Survei Indikator: 54,3 Persen Masyarakat Nilai Penyebaran Covid-19 Terkendali

"Kekhawatiran itu sudah mendekati angka 70 persen. Jadi otomatis kita harus selamatkan sektor kesehatan agar ekonomi kita bangkit," ujar Sandiaga saat menjadi pembicara dalam rilis virtual hasil survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (18/10/2020).

Menurut Sandiaga, sebenarnya banyak sektor usaha yang dapat digenjot di tengah pandemi. Namun demikian, pemulihan kesehatan dan ekonomi butuh peran semua pihak tanpa terkecuali.

"Tentunya siapa yang harus segera dibantu untuk bertahan, siapa yang harus diprioritaskan, itu harus kita lakukan kolaborasi kerja bareng pemerintah, dunia usaha, akademisi, tim kesehatan, tim medis, dan tentunya kami di civil society," kata Sandiaga.

Baca juga: Survei Indikator: Pada September 55 Persen Publik Ingin PSBB Dihentikan

Adapun hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, 60,4 persen masyarakat meminta pemerintah memprioritaskan aspek kesehatan dibandingkan ekonomi dalam penanganan Covid-19.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi dalam pemaparan hasil survei yang disampaikan secara virtual, Minggu (18/10/2020).

"(Sebanyak) 60,4 persen menginginkan pemerintah memprioritaskan kesehatan, 36,2 persen menginginkan pemerintah memprioritaskan ekonomi, dan 3,4 persen menyatakan tak tahu atau tidak menjawab," kata Burhanudin.

Baca juga: Survei Indikator: Kepuasan Publik pada Jokowi Sedikit Naik pada September 2020

Adapun opini masyarakat mengenai prioritas antara kesehatan dan ekonomi dalam penanganan Covid-19 terlihat dinamis.

Sebelumnya pada Mei lalu, Indikator juga melakukan survei dengan pertanyaan yang sama. Hasilnya 60,7 persen masyarakat menginginkan pemerintah memprioritaskan kesehatan dalam penanganan Covid-19.

Sementara 33,9 persen menginginkan pemerintah memprioritaskan ekonomi.

Namun, survei pada Juli menunjukkan hasil yang berbeda. Sebanyak 45 persen masyarakat menginginkan pemerintah memprioritaskan kesehatan dalam penanganan Covid-19.

Sementara 47,9 persen masyarakat menginginkan pemerintah memprioritaskan ekonomi.

"Dinamika yang signifikan tampak terjadi pada isu prioritas, antara kesehatan dan perekonomian. Temuan pada September 2020 tampak kembali kepada persepsi publik pada Mei 2020 yang lalu, di mana prioritas kesehatan kembali menjadi perhatian mayoritas publik, 60,4 persen," ujar Burhanudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com