JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara disebut akan berinvestasi dalam program food estate atau lumbung pangan nasional yang digagas Pemerintah Indonesia.
Hal tersebut diutarakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/9/2020).
"Pak Prabowo cerita, karena investasi ini akan berangkat dari dana negara. Berikutnya ada dana-dana dari investasi, karena yang tertarik dengan konsep ini ada berbagai negara juga," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
Baca juga: Wapres Terima Prabowo Subianto, Bahas Proyek Lumbung Pangan
Masduki mengatakan, dalam laporannya tersebut, Prabowo menyebut setidaknya empat negara yang tertarik untuk berinvestasi di program food estate.
Keempat negara tersebut adalah Korea Selatan, Abu Dhabi, Qatar dan China.
"Mereka tertarik untuk berinvestasi di sektor pangan, karena ini semuanya akan berebut pangan ke depan, maka nantinya itu dimungkinkan Indonesia bisa kolaborasi," kata Masduki.
Dalam laporannya, Prabowo menyebut ada 1,4 juta hektare lahan di berbagai daerah yang akan dijadikan lumbung pangan.
Lahan-lahan itu sebagian akan digunakan untuk menghasilkan bagi beras dan komoditas non-beras, seperti singkong, sagu, sorgum dan jagung.
"Saat ini sedang dilakukan survei untuk lumbung pangan tersebut dan direncanakan awal 2021 mulai dilakukan penanaman," ujar Masduki.
Baca juga: Lahan Food Estate di Kalteng Bakal Ditanami Padi dan Singkong
Sementara itu, kata Masduki, Wapres Ma'ruf merespons laporan tersebut dengan baik.
Ma'ruf menekankan soal keterlibatan masyarakat sekitar, pemangku kepentingan daerah setempat, pesantren, dan lainnya dalam program food estate.
Adapun wilayah yang akan menjadi lumbung pangan nasional antara lain di Kalimantan Tengah, Merauke, Bangka Belitung, dan Jambi.
"Pak Prabowo juga meminta Wapres untuk datang ke kantornya, beliau ingin memberikan data-data langsung ke Wapres di kantornya (Kemenhan)," kata Masduki.
Baca juga: Percepat Pengembangan Food Estate Kalteng, Kementan Beri Bantuan 379 Miliar
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus melakukan reformasi di berbagai sektor.
Khusus untuk ketahanan pangan, pemerintah kini tengah membangun food estate di dua wilayah yaitu Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.
"Food estate sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu, tetapi juga bergerak di hilir produk pangan industri," kata Jokowi saat Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Baca juga: Kembangkan Food Estate, Kementan Garap 30.000 Hektar Lahan di Kalteng
Kepala Negara menerangkan, food estate yang dibangun pemerintah nantinya tidak akan dioperasikan dengan cara-cara manual.
"Tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital," ujarnya.
Hasil produksi pangan yang dihasilkan pun diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.