JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menjelaskan alasan memilih konsep "Merdeka Belajar" sebagai program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Nadiem kata "Merdeka Belajar" paling tepat digunakan sebagai filosofi perubahan dari metode pembelajaran yang terjadi selama ini.
Sebab, dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran.
“Kenapa kami memilih "Merdeka Belajar" dari awal? Jawabannya ada dua, pertama filsafat Ki Hadjar Dewantara menginsipirasi saya dan tim saya mengenai dua konsep, satu adalah kemerdekaan, kedua adalah kemandirian,” kata Nadiem saat rapat kerja dengan Komisi X di DPR RI, Kamis (27/8/2020).
“Dan ini dua konsep ini nyambung ya, ini dua konsep yang tidak bisa dipisahkan, kemandirian dan kemerdekaan, dan itu adalah esensi Ki Hadjar Dewantara yang menginspirasi kami di Kemendikbud terhadap apa perubahan yang dibutuhkan,” ucap dia.
Baca juga: Mengenai Hak Paten Merdeka Belajar, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem
Menurut Nadiem, "Merdeka Belajar" dibutuhkan di era saat ini, anak-anak tidak lagi harus mengikuti kurikulum yang tersedia, namun bisa menggunakan metode belajar yang paling cocok digunakan.
“Cocok nya kata merdeka, dengan merdekanya pemikiran anak-anak kita, biar mereka tidak bisa dijajah baik sosmed maupun orang lain,” ujar Mendikbud Nadiem.
Kemudian, kemerdekaan itu juga berlaku untuk guru di dalam kelas, agar dapat menentukan sendiri apa cara mengajar yang terbaik untuk anak didiknya.
Selain itu, guru juga dapat secara merdeka untuk memilih elemen-elemen dari kurikulum yang terbaik.
Baca juga: Akhiri Polemik, Sekolah Cikal Hibahkan Jargon Merdeka Belajar kepada Kemendikbud
Lebih lanjut, kemerdekaan juga berlaku untuk kepala sekolah, hal ini agar secara mandiri dapat menentukan apa yang terbaik dalam hal menggunakan anggaran.
“Kemerdekaan dari mahasiswa untuk bisa menentukan pendidikan, yang terpenting bukan di dalam kampus tetapi di dalam industri, di dalam mengerjakan proyek wirausaha, dalam mengajar di desa, dan membangun proyek di desa dalam penelitian,” ujar Nadiem.
“Nah itu makanya mengapa saya menggunakan "Merdeka Belajar"' karena tidak ada filsafat yang lebih baik menurut kita untuk menjelaskan perubahan apa yang kita inginkan,” tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.