Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais Sebut Perkembangan Politik di Era Jokowi Semakin Kurang Demokratis

Kompas.com - 13/08/2020, 18:27 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua MPR sekaligus politisi senior Partai Amanat Nasional, Amien Rais menilai, sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo, perkembangan politik nasional semakin kurang demokratis.

Bahkan, menurut Amien, perkembangan politik di era Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Hal ini disampaikan Amien, melalui sebuah video yang diunggah di akun resmi Instagram-nya, pada Rabu (12/8/2020), yang Kompas.com kutip dengan izin tim Amien.

"Sekarang ini perkembangan politik nasional bukan semakin demokratis, tetapi kian jauh dari spirit demokrasi, tidak berlebihan bila saya katakan hasil pembangunan politk di era pak Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata Amien.

Baca juga: Amien Rais Sarankan Jokowi Pilih Menteri Berwatak Kerakyatan apabila Ingin Reshuffle Kabinet

Amien menilai, selama pemerintahan Jokowi praktek politik partisan yang mementingkan kepentingan kelompok tertentu sering terjadi.

Ia mengibaratkan, hal tersebut seperti politik belah bambu.

"Politik belah bambu, menginjak sebagian dan mengangkat sebagian yang lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Amien mengatakan, masyarakat Indonesia harus melakukan kritis dan koreksi atas perjalanan bangsa Indonesia.

Baca juga: Amien Rais Nilai Jokowi Salah Besar Publikasikan Kemarahan

Ia juga mengingatkan, Presiden Jokowi untuk tidak terjebak pada politik partisan yang hanya mementingkan kelompok tertentu dan tidak bermental "koncoisme".

"Partisan semacam ini tidak bisa, cepat atau lambat membelah bangsa Indonesia, tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas koncoisme," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com