Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin terhadap Kesulitan Siswa Belajar Jarak Jauh, Muhaimin Bikin Posko Bantuan

Kompas.com - 12/08/2020, 21:58 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menyoroti kondisi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dinilai memprihatinkan.

Menurut Muhaimin, banyak siswa yang tidak bisa mengikuti PJJ akibat keterbatasan fasilitas.

Sebab, banyak pemberitaan yang menunjukkan siswa tidak bisa mengikuti PJJ akibat tidak memiliki gawai dan akses internet di beberapa wilayah yang tebatas.

“Saya mendengar berita tentang seorang ayah yang mencuri HP lalu anaknya menggunakan untuk belajar memang sangat-sangat mengharukan kita semua,” kata Muhaimin saat peluncuran Gerakan Bangkit Belajar, Rabu (12/8/2020).

“Menarik, berita di Jombang, tempat kelahiran saya, nyari sinyal dapat di kuburan. Di NTT naik pohon untuk dapatkan sinyal,” kata dia.

Baca juga: Kesulitan Internet, Guru dan Siswa Gunakan HT untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Oleh sebab itu, Muhaimin meluncurkan "Gerakan Bangkit Belajar" guna membantu siswa sekolah yang menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Muhaimin menyebut, Gerakan ini berupa posko yang memberikan bantuan akses PJJ seperti jaringan internet hingga relawan pendamping siswa.

"Alhamdulliah gerakan kita ini sudah satu bulan setengah secara informal (berjalan)," kata Muhaimin.

Peluncuran Gerakan Bangkit Belajar, kata Muhaimin, diperlukan untuk mengantisipasi terjadi lost generation akibat pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Menurut Muhaimin, terdapat sejumlah wilayah seperti Cianjur hingga NTT membutuhkan bantuan untuk menjalankan PJJ.

Oleh karena itu, dia mendorong semua sumber daya untuk ikut segera membantu gerakan tersebut. Sebab, Jika tidak segera, ia menilai akan terjadi lost generation.

"Dari semua posko ini, resources yang akan kita dorong terutama kalangan yang punya kelebihan. Prioritas daerah terluar enggak usah jauh-jauh, daerah terluar Cianjur bagian Selatan saja sudah setengah mati, sudah bisa lost generation itu kalau enggak segera kita tangani. Belum lagi Jateng, NTT," ujar Muhaimin.

"Alhamdulliah posko bisa menjadikan penggerak sekaligus buka wi-fi gratis (sebanyak) 2.117 segera akan menyusul di berbagai tempat, di 24 provinsi dan kubapaten/kota," tutur dia.

Lebih lanjut, Muhaimin meminta seluruh pihak dapat bergabung menyumbangkan gagasan dan tenaga demi menyelamatkan kualitas generasi penerus bangsa.

"Ayo kita sebar karena ini membutuhkan waktu yang cepat, masif, agar darurat pendidikan bisa teratasi," kata dia.

Baca juga: Kesulitan Internet, Guru dan Siswa Gunakan HT untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com