Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati ke Bakal Calon Kepala Daerah Usungan PDI-P: Korupsi Tidak Bisa Disembunyikan

Kompas.com - 11/08/2020, 14:38 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan pasangan bakal calon kepala daerah yang diusung PDI-P agar menghindari praktik korupsi.

Ia mengatakan, tindak pidana korupsi tidak akan bisa ditutupi dengan cara apapun.

"Satu hal, korupsi itu tidak akan bisa disembunyikan, suatu saat nanti pasti kelihatan," kata Mega dalam pengumuman paslon pilkada usungan PDI-P gelombang ketiga, Selasa (11/8/2020).

Mega mengatakan, kepemimpinan sejatinya mesti bermanfaat bagi orang banyak.

Baca juga: PDI-P Resmi Usung Ponakan Prabowo di Pilkada Tangsel

Karena itu, ia meminta para kader yang maju sebagai calon kepala daerah tidak mementingkan diri sendiri.

"Benang merah sejarah di atas sengaja saya sampaikan agar paslon PDI-P tidak berpikir sempit seperti tadi, saya ulangi, hanya terpikir untuk kepentingan dirinya sendiri," ujarnya.

Menurutnya, setiap kader harus memiliki prinsip kuat yang sesuai dengan jati diri bangsa.

Di lain sisi, juga mampu berpikir luas sebagaimana Soekarno pernah menyampaikannya dalam pidato "To Build the World a New" atau "Membangun Dunia Kembali" pada 1960 di markas PBB, New York, Amerika Serikat.

Mega berharap para paslon kepala daerah usungan PDI-P tidak hanya pandai, tetapi juga mampu menggunakan hati nuraninya.

Ia ingin kehadiran pemimpin daerah memberikan manfaat bagi rakyat.

"Saya merasa senang sekali, sekarang makin hari calon calon itu kalau dilihat sudah penuh dengan gelar. Pertanyaannya, melalui nuraninya dapatkah menjawab keilmuan dia yang harus digunakan bagi kemaslahatan rakyat banyak," kata Mega.

Baca juga: 75 Paslon Pilkada yang Diusung PDI-P, Termasuk Menantu Jokowi dan Keponakan Prabowo

Mega juga ingin para paslon menjadikan sejarah bangsa sebagai pelajaran dalam menentukan arah Indonesia ke depan.

Ia mengingatkan bahwa perjuangan menjadi seorang pemimpin tidak main-main.

"Dengan benang merah sejarah perjuangan di atas, maka pilkada menjadi momentum bagi partai untuk menggembleng pasangan calon agar benar-benar hadir sebagai pemimpin yang memiliki pandangan luas keluar, visioner, bisa menganalisis apa yang akan dikerjakan, apa yang bisa diberikan, dan sebagai syarat pemimpin yang mumpuni," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com