JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Northwestern University Yoes C Kenawas mengungkapkan, sejak tahun 2015, ada 202 individu calon kepala daerah yang berupaya membangun dinasti politik melalui 3 gelaran Pilkada.
Dari jumlah itu, lebih dari separuhnya keluar sebagai pemenang.
"Dinasti politik hasil Pilkada 2015 sampai 2018 ada 202 individu. Di mana 117 menang, sedangkan 85 lainnya kalah," kata Yoes dalam sebuah diskusi daring yang digelar Selasa (4/8/2020).
Yoes merinci, ke-202 kandidat yang berupaya membangun dinasti politik di Pilkada 2015, 2016, dan 2018 itu terdiri dari 146 calon kepala daerah dan 56 calon wakil kepala daerah.
Baca juga: Litbang Kompas: 58 Persen Responden Ingin Ada Aturan Larang Dinasti Politik
Dari angka tersebut, sebanyak 117 kandidat atau 82 calon kepala daerah dan 35 calon wakil kepala daerah berhasil menang dan ditetapkan sebagai kepala dan wakil kepala daerah.
Ke-117 orang itu kini berkuasa di 108 daerah administrasi di Indonesia, baik kabupaten/kota maupun provinsi.
"Atau sekitar 20 persen dari total wilayah administrasi di Indonesia," ujar Yoes.
Yoes mengatakan, seseorang disebut sebagai kandidat dinasti politik jika memiliki afiliasi tertentu atau hubungan kekerabatan dengan politisi atau petahana yang pernah atau sedang menjabat.
Baca juga: Pengamat: Seharusnya Jokowi Hambat Munculnya Dinasti Politik
Meski jumlahnya cukup banyak, menurut Yoes, kepala daerah hasil dinasti politik belum sepenuhnya memonopoli perpolitikan dalam negeri.
Masyarakat masih mungkin untuk melakukan perlawanan terhadap praktik ini, termasuk di Pilkada 2020.
"Dinasti politik masih sulit memonopoli kekuasaan secara total. Masih ada sumber-sumber oposisi di masyarakat, baik digerakkan elite ataupun organik dari masyarakat, masih bisa dimanfaatkan dan digali lagi saat Pilkada 2020," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.