Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan RB Sebut Telah Perketat Penerapan Protokol Kesehatan di Kantor

Kompas.com - 28/07/2020, 13:44 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa pihaknya telah memperketat penerapan protokol kesehatan yang ada bagi pegawai yang bekerja di kantor.

Hal itu menyusul adanya empat pegawati Kemenpan RB yang telah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan sebelumnya.

"Pakai masker dan di saku atau tas harus bawa hand sanitizer. Semua disediakan kantor (jadi perlu) saling mengingatkan," kata Tjahjo kepada Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, terdapat 440 karyawan yang tersebar di 68 perkantoran di wilayah DKI Jakarta yang terpapar Covid-19.

Meski demikian, Tjahjo mengaku, aparatur sipil negara atau ASN menjadi pihak yang paling banyak terpapar Covid-19 dari klaster perkantoran.

"Sebenarnya, pada dasarnya di SE Menpan Nomor 58 sudah meminta untuk penerapan protokol kesehatan, hanya saja pengawasan atas penerapannya yang kurang," tutur Tjahjo.

Baca juga: Tjahjo Sebut Ada 4 Pegawai Kemenpan RB Positif Covid-19


Menurut dia, pejabat pembina kepegawaian (PPK) perlu memperketat pengawasan terhadap para ASN selama bekerja di kantor.

"Misalnya, menggunakan masker dan jaga jarak menjadi bagian dari disiplin pegawai atau jika ditemukan ada pegawai yang positif, maka kantor harus WFH (work from home) sementara," imbuhnya.

Selain pengawasan, ada beberapa hal yang juga perlu dilakukan yaitu mengurangi aktivitas rapat yang mengharuskan pertemuan fisik.

Bila terpaksa, maka rapat paling lama diselenggarakan 30 menit. Itu pun yang dibahas hanyalah hal penting dan berkaitan dengan keperluan pengambilan keputusan.

Selain itu, hindari penyediaan makanan saat rapat fisik.

Lebih jauh, Tjahjo menambahkan, kualitas sirkulasi udara di dalam ruangan juga harus diperhatikan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com