Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Curah Hujan Tinggi Jadi Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara

Kompas.com - 19/07/2020, 16:05 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari mengatakan, dari pengamatan diketahui bahwa penyebab banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada 13 Juli 2020 lalu dikarenakan curah hujan yang tinggi.

Curah hujan tinggi tersebut tidak terjadi di hari terjadinya banjir, melainkan sejak beberapa hari sebelumnya.

"Kasus 13 Juli, sebenarnya curah hujan yang diamati di permukaan tidak tinggi, yaitu di bawah 50 milimeter dalam 10 hari. Tapi curah hujan sebelumnya tanggal 12 Juli sudah tinggi, di atas 50 milimeter dalam 10 hari," ujar Indra dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (19/7/2020).

Baca juga: Bupati Luwu Utara: Pemkab Terus Lakukan Upaya Pemulihan Pasca Banjir

Dengan demikian, kata dia, curah hujan yang menyebabkan banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, tidak hanya berasal dari yang terjadi tanggal 13 Juli saja.

Namun hal tersebut juga merupakan akumulasi dari hujan pada hari-hari sebelumnya.

Berdasarkan pengamatan di permukaan, kata dia, Luwu Utara merupakan daerah yang memiliki curah hujan hampir tinggi sepanjang tahun.

Curah hujan di wilayah tersebut selalu ada di kisaran 50 mm sepanjang tahun. Puncak hujannya pun berada pada periode akhir Maret hingga akhir Juni.

Perbedaan periode tersebut dikarenakan wilayah Indonesia memiliki pola cuaca dan iklim yang tidak seragam.

Baca juga: Bupati Luwu Utara: Pemkab Siap Tindak Tegas Jika Pembalakan Hutan Jadi Penyebab Banjir

Sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan ekuator berada pada periode musim kemarau.

Antara lain wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara yang dalam 21-30 hari ini tidak mengalami hujan.

"Walaupun musim kemarau, tidak semua daerah Indonesia berada pada periode kemarau. Begitupun musim hujan," kata dia.

Kondisi sekitar Maluku dan Papua bagian barat berkebalikan dengan iklim di Jawa atau Sumatera bagian Selatan.

Ketika di Jawa mengalami puncak periode kering atau kemarau pada Juni-Agustus, Maluku-Papua Barat menghadapi periode puncak musim hujan.

Sebelumnya diberitakan, banjir bandang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (13/7/2020).

Baca juga: BNPB: 40 Orang Hilang dan 36 Meninggal akibat Banjir Luwu Utara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara menyebut bahwa banjir bandang ini dipicu salah satunya karena hujan dengan intensitas tinggi dua hari sebelum bencana.

Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.

Data BNPB hingga 18 Juli 2020 mencatat terdapat 36 orang korban meninggal dunia, 50 orang hilang, 58 orang luka-luka, serta total 3.627 keluarga atau 14.483 jiwa mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com