Direktur Perlindungan Sosial Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos RI Safii Nasution menjelaskan, ada 4.188 KK atau 12.403 jiwa yang mendapat bantuan dengan total nilai Rp 3.720.900.000 (Rp 3,7 miliar).
Rinciannya, bantuan untuk Kecamatan Nanggung sebanyak 933 KK atau 3.170 jiwa, Kecamatan Cigudeg sebanyak 536 KK atau 2.051 jiwa, Kecamatan Sukajaya sebanyak 2.704 KK atau 7.106 jiwa, dan Kecamatan Jasingan sebanyak 15 KK atau 76 jiwa.
“Jaminan hidup ini dibagikan sebesar Rp 10 ribu per jiwa per hari selama 1 bulan atau 30 hari," kata Safii melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (28/6/2020).
Safii juga mengemukakan pihaknya menyerahkan santunan kepada korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor pada awal tahun 2020 itu. Bantuan diberikan kepada 16 orang ahli waris dengan total nilai Rp 240 juta.
“Setelah dilakukan verifikasi kami temukan 16 orang yang ahli waris yang berhak menerima santunan dari pemerintah,” ujarnya.
Pada masa tanggap darurat setelah terjadinya bencana, lanjut Syafii, Kemensos juga menyerahkan bantuan logistik senilai Rp1.230.000.000 dan bantuan sembako sebanyak 6.000 paket dengan total nilai Rp 1,2 miliar.
“Jika ditotal semua dengan bantuan jaminan hidup maka total bantuan kepada Kabupaten Bogor senilai Rp 6.390.900.000,” ujar dia.
Pada Januari 2020, bencana banjir dan tanah longsor terjadi di empat kecamatan di Kabupaten Bogor itu. Bencana itu merenggut 16 korban jiwa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi karena rumah mereka rusak.
Kemensos telah mengerahkan Tagana untuk melakukan aktivitas penanganan darurat bencana dan pelayanan dapur umum serta dukungan psikososial.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/28/07524251/kemensos-beri-bantuan-rp-37-miliar-kepada-korban-longsor-di-bogor