JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen TNI Victor H Simatupang menyebutkan, PBB meminta Pemerintah Kongo untuk mengusut tuntas penyerangan pasukan perdamaian yang menewaskan seorang prajurit TNI, Serma Rama Wahyudi.
"Sampai sekarang PBB sudah mendesak negara Kongo untuk mencari tahu siapa yang melakukan tindakan tersebut," kata Victor saat jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Victor mengatakan, investigasi insiden ini turut melibatkan sejumlah pihak, seperti Military Police PBB, aparat setempat Kongo, hingga pihak-pihak yang berada di lokasi saat penyerangan terjadi.
"Beberapa hari yang lalu anggota kita sudah dimintai keterangannya apa yang terjadi di lapangan," kata dia.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Prajurit TNI akibat Serangan di Kongo
Selain itu, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri akan mendorong Pemerintah Kongo untuk segera menyelesaikan kasus penyerangan tersebut.
Kemenlu akan meminta KBRI di Kenya untuk mengirimkan nota diplomat ke Pemerintah Kongo.
Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M P Sibuea sebelumnya mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke temporary operation base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.
"Namun, ketika perjalanan kembali ke COB (central operation base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo," kata Sibuea.
Baca juga: Kronologi Tewasnya Prajurit TNI akibat Serangan di Kongo
Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.
Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri, sedangkan satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma Monusco.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.