Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 70 Persen Kematian akibat Covid-19 Terjadi di Pulau Jawa

Kompas.com - 23/06/2020, 19:35 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, angka kematian akibat virus corona atau Covid-19 paling banyak di Pulau Jawa.

"Kemudian angka kematian yang saat ini terjadi, itu hampir 70 persen ada di Pulau Jawa," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Bernardus Wisnu Widjaja dalam diskusi online, Selasa (23/6/2020).

Angka kematian tertinggi selanjutnya di Pulau Sulawesi dengan 9,1 persen. Kemudian, Kalimantan 9 persen.

Baca juga: 1.000 Petugas Gabungan di Bandara Soekarno-Hatta Lakukan Tes Swab Covid-19

Selanjutnya, Sumatera 8,8 persen, Bali dan Nusa Tenggara 2,2 persen, serta Maluku dan Papua 1,9 persen.

Wisnu juga mengatakan, Pulau Jawa masih mendominasi jumlah kasus pasien positif virus corona.

"Kalau kita lihat juga konsentrasi dari kasus positif itu di Pulau Jawa masih mendominasi kasus positifnya sekitar hampir 60 persen itu di Jawa," ujar dia. 

Setelah Jawa, ada Sulawesi 12 persen, kemudian di Sumatera sekitar 10 persen, Kalimantan 9 persen.

Lalu, di Maluku dan Papua hampir 5,8 persen dan Bali serta Nusa Tenggara 4,8 persen.

Wisnu mengatakan, episentrum penularan Covid-19 awalnya berada di DKI Jakarta. Namun, ada sejumlah daerah yang mengkhawatirkan perkembangannya. 

"Tetapi kalau kita lihat secara lebih detail, sebenarnya hanya ada beberapa daerah saja yang cukup mengawatirkan, saya kira di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, kemudian juga di Kalimantan Selatan," kata Wisnu.

Saat ini, menurut dia, kondisi penularan Covid-19 di Jakarta sudah mulai menurun dan tidak terjadi penambahan kasus yang signifikan.

"Atau paling tidak itu mendatar, tidak ada penambahan yang cukup signifikan," ucap dia.

Baca juga: Anies Klaim Positivity Rate Covid-19 di Jakarta 5 Persen

Selain itu, menurut dia, masih ada daerah dengan tingkat penularan rendah atau biasa disebut dengan zona kuning.

"Bahkan kalau kita petakan lebih lanjut itu masih banyak juga daerah-daerah kita yang masih hijau, yang itu daerah, yang sudah tidak kasus atau mungkin belum ada kasus terdapat di sana," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com