Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19: Bangga jika Berhasil Meyakinkan Keluarga

Kompas.com - 12/06/2020, 12:30 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pengurus jenazah Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Sukapura, Muhammad Hanifurrohman bercerita pengalamannya menangani jenazah yang meninggal dunia akibat positif virus corona (Covid-19).

Biasanya, dirinya mulai bertugas dini hari. Ia pun mencontohkan peristiwa yang terjadi dini hari tadi.

"Ada satu jenazah, baru satu jenazah yang jelas positif covid, telah kami laksanakan pemulasaran jenazahnya dengan baik," kata Hanif dalam konferensi di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Hanif mengatakan, jenazah tersebut meninggal sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Ia pun segera berangkat dari rumah menuju RSIJ untuk melakukan pemulasaran jenazah.

Baca juga: Cerita Petugas Pemulasaraan: Jenazah Pasien Covid-19 Dibungkus Plastik Berlapis-lapis

Namun, Hanif mengaku tidak masalah pergi ke rumah sakit pada waktu dini hari untuk melakukan pemulasaran jenazah.

Bagi dia, selain kewajiban yang harus dilakukan, tetapi itu juga panggilan dari hati untuk membantu pemulasaran jenazah Covid-19.

Hanif melanjutkan, berbagai macam kendala dirasakan saat ingin melakukan pemulasaran jenazah.

Mulai dari tidak tersedianya kantong jenazah hingga penolakan dari pihak keluarga.

"Keluarga pasien itu pada umumnya menolak untuk jenazah itu dilaksanakan sebagaimana jenazah covid. Inginnya keluarga dibawa pulang," ujarnya.

Baca juga: Aksi Jemput Paksa Jenazah Covid-19 di Surabaya, 4 Orang Jadi Tersangka

Kendati demikian, lanjut Hanif, setelah diberi pemahaman pihak keluarga akhirnya memperbolehkan jenazah diurus oleh rumah sakit.

Ia mengatakan, pemulasaran jenazah Covid-19 juga mengikuti standar khusus.

"Nah itu yang rayuan kita yang akhirnya keluarga menerima itu yang membuat kita bangga. Merasa senang, berhasil karena alot sekali perdebatannya cukup alot," ucap dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hingga Kamis (11/6/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 2.000 pasien yang meninggal akibat tertular Covid-19.

Data ini diperoleh setelah pemerintah memastikan ada penambahan 41 pasien tutup usia dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Menyoal Pengambilan Paksa Jenazah PDP Covid-19 di Tanah Air

"Jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah 41. Sehingga total pasien meninggal dunia sebanyak 2.000 orang," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis sore.

Selain perkembangan jumlah pasien meninggal dunia, Yuri juga menyampaikan adanya penambahan kasus pasien positif Covid-19.

Menurut Yuri, berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, ada penambahan sebanyak 979 kasus Covid-19.

"Sehingga secara akumulatif ada 35.295 kasus kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri.

Kemudian, Yuri menyampaikan penambahan pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 507 orang. Sehingga secara akumulatif ada 12.636 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Iklim Norwegia di Istana, Bahas Masalah Sawit hingga Aksi Iklim

Nasional
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Nasional
Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Nasional
Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Nasional
Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Nasional
Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com