Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Lemhanas: Berikan Sumbangan Paling Mudah, Tinggal di Rumah

Kompas.com - 01/06/2020, 19:13 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Lemhanas Agus Widjojo menyebutkan bahwa sumbangsih yang paling mudah dilakukan masyarakat untuk memutus mata rantai Covid-19 adalah mematuhi kebijakan pemerintah.

Kebijakan tersebut antara lain dengan terus menjaga kebersihan, tinggal di rumah, dan menghindari kerumunan.

"Kita masyarakat umum dapat memberi sumbangan yang paling mudah, yaitu menjaga kebersihan, tinggal dirumah dan hindari kerumunan," kata Agus Widjojo dalam konferensi pers di BNPB, Senin (1/6/2020).

Baca juga: Ketua DPRD DKI Minta Rumah Ibadah Segera Dibuka dengan Protokol Kesehatan

Apabila merasa bosan tinggal di rumah, kata Agus, masyarakat bisa mencari alternatif untuk mengusir kebosanan.

"Kalau kita merasa bosan dengan tinggal di rumah, tinggal mencari alternatifnya," ujar Agus.

"Alternatifnya, hanya apabila kita terpapar Covid-19, yaitu tinggal di rumah sakit dengan segala tindakan keperawatan yang jauh dari nyaman dibandingkan dengan tinggal di rumah," lanjut dia.

Oleh karena itu, dibandingkan harus tinggal di rumah sakit, maka sebaiknya masyarakat pun tetap bersabar untuk tinggal di rumah yang jauh lebih nyaman daripada harus keluar rumah dan berujung pada rumah sakit.

Meskipun harus mengalami rasa bosan, akan tetapi tinggal di rumah harus jauh lebih disyukuri dibandingkan tinggal di rumah sakit.

"Dan dengan tinggal di rumah sakit, ada kemungkinan kita tidak akan pernah kembali ke rumah," kata dia.

Baca juga: Hotel dan Restoran di Yogyakarta Bisa Buka, asal Terapkan Protokol Kesehatan

Kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah, kata dia, akan turut membantu meringankan beban para petugas medis.

Sebab, tak sedikit dari para petugas medis tersebut mengorbankan nyawa mereka karena turut terpapar dari pasien yang ditanganinya.

"Semua upaya pemerintah tidak punya arti kalau tidak mendapat dukungan kita semua, karena pada akhirnya berhasil atau tidaknya kita mengatasi pandemi Covid-19 akan sangat tergantung dari usaha kita perseorangan membangun daya tahan tubuh yang pada hakekatnya merupakan ketahanan perseorangan sebagai titik awal membangun ketahanan nasional," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com