Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE 10 Mei: Tambah 14 Orang, Jumlah Pasien Covid-19 Meninggal 973 Kasus

Kompas.com - 10/05/2020, 16:23 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, terjadi penambahan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 14 orang dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Minggu (10/5/2020) pukul 12.00 WIB.

"Meninggal 14 orang, sehingga total menjadi 973 orang," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu sore.

Baca juga: UPDATE 10 Mei: 733 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19, 363 Orang Sembuh

Adapun kasus meninggal dunia tersebut tersebar di lima provinsi, yakni DKI Jakarta tujuh orang, Jawa Timur dua orang, Kepulauan Riau satu orang, Sumatera Selatan tiga orang, dan Sulawesi Selatan satu orang.

Sementara itu, terdapat penambahan pasien sembuh Covid-19 sebanyak 91 orang.

Dengan begitu, total pasien sembuh di Tanah Air hingga kini sebanyak 2.698 orang.

Yuri menambahkan, kasus positif Covid-19 bertambah 387 orang. Dengan begitu, akumulasi pasien positif virus corona di Tanah Air hingga kini sebanyak 14.032 orang.

Baca juga: UPDATE 10 Mei: Tambah 91, Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 Jadi 2.698

"Konfrimasi positif yang kita dapatkan pada hari ini sebanyak 387, sehingga totalnya menjadi 14.032," terang dia.

Adapun jumlah pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga kini sebanyak 30.317 orang.

Sementara, pasien berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 248.690 orang.

Baca juga: [UPDATE] - Pergerakan Data Harian Covid-19 di Indonesia

Sedangkan, sebanyak 373 kabupaten dan kota yang tersebar di 34 provinsi telah terdampak penyebaran virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com