JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan jajarannya agar turut memberikan stimulus ekonomi kepada pelaku usaha mikro dan ultramikro di sektor-sektor informal.
Kepala Negara tidak mau stimulus ekonomi yang diluncurkan pemerintah hanya dinikmati usaha kecil, menengah, dan besar di sektor formal.
"Stimulus ekonomi harus menjangkau sektor informal, seperti PKL, tukang gorengan, tukang tambal ban, warung kecil, dan sebagainya," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2020 lewat konferensi video, Kamis (30/4/2020).
Baca juga: Stimulus Ekonomi Makin Terang, Indeks Saham AS Ditutup Menguat
Ia menyebutkan, jumlah pelaku usaha di sektor informal sangat besar.
Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), angkanya mencapai 40 juta usaha dan menampung banyak tenaga kerja.
"Sebagian besar dari mereka tidak bersentuhan dengan bank atau lembaga keuangan," ucap Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, ia menilai penting bagi para pengusaha ultramikro di sektor informal itu untuk mendapatkan stimulus dari pemerintah.
Baca juga: Sandiaga: Ekonomi Bisa Dinego, Nyawa Rakyat Tak Ada Ruang Perdebatan!
Bahkan, Presiden Jokowi juga meminta pemerintah daerah juga meluncurkan stimulus serupa.
Stimulus yang sudah diluncurkan pemerintah pusat di antaranya pembebasan pajak, restrukturisasi kredit, bantuan modal, dan bantuan sembako bagi pelaku usaha ultramikro.
"Ini saya minta para gubernur di setiap daerah merancang program yang sama untuk menambah, untuk memperkuat program stimulus ekonomi yang sudah disiapkan oleh pemerintah pusat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.