Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR Siapkan Program Padat Karya bagi Pekerja Migran dari Malaysia

Kompas.com - 13/04/2020, 18:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyiapkan program padat karya bagi para pekerja migran yang baru dipulangkan dari Malaysia.

Para pekerja migran tersebut terpaksa harus kembali ke Tanah Air setelah Malaysia menetapkan status lockdown untuk negaranya dalam menangani Covid-19.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemnelu) untuk menyiapkan hal tersebut.

"Pekerja migran yang pulang dari Malaysia, kami identifikasi dari mana asalnya, kami siapkan program padat karya," ujar Basuki dalam konferensi pers di BNPB, Senin (13/4/2020).

Baca juga: Perjuangan TKI Ilegal Menyambung Hidup saat Lockdown di Malaysia, Berutang hingga Terpaksa Makan Tikus

Dengan demikian, kata dia, nantinya para pekerja migran yang sudah kembali ke daerahnya, bisa mulai bekerja di program padat karya setelah menyelesaikan isolasi mandiri.

"Nanti mereka di desa setelah isolasi mandiri bisa bekerja di padat karya yang sudah kami siapkan," kata dia.

Adapun Kementerian PUPR merealokasi dan refocusing anggaran mereka tahun 2020 sebesar Rp 36,19 triliun dari total Rp 120 triliun.

Basuki mengatakan, pelaksanaan program padat karya tunai akan menyasar masyarakat yang berada di pedesaan.

"Kami ingin melaksanakan, mempercepat padat karya tunai, yaitu memberikan pekerjaan yang low teknologi, tidak menggunakan teknologi tapi padat karya di pedesaan-pedesaan," kata dia.

Baca juga: KJRI Bantah Ribuan TKI Tertahan di Johor karena Lockdown di Malaysia

Ia mengatakan, program tersebut ditujukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan dengan mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa.

Beberapa programnya antara lain irigasi kecil, pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW) yang terbagi atas pembangunan jalan-jalan produksi persawahan, rumah swadaya, sanitasi sistem berbasis masyarakat (SANIMAS), serta program kota tanpa kumuh (KOTAKU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com