Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta Gugus Tugas Penanganan Corona Fokus pada Kesiapan Tim Medis

Kompas.com - 23/03/2020, 10:35 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR, Diah Pitaloka, meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 fokus pada kesiapan dokter dan perawat menghadapi pandemi virus corona.

"Mendesak Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin Doni Monardo fokus pada penanganan serta kesiapan tim medis," kata Diah kepada wartawan, Senin (23/3/2020).

Ia mengatakan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mesti segera menetapkan standar operasional proseur (SOP) penanganan pasien Covid-19.

SOP itu harus disosialisasikan dan diterapkan merata di seluruh layanan kesehatan di berbagai daerah.

Baca juga: Pasien Dalam Pengawasan Terkait Covid-19 di Bekasi Meninggal Dunia

"SOP ini harus menjelaskan mekanisme seseorang akan melakukan test corona hingga mendapatkan penanganan. Bahkan, Gugus Tugas Covid-19 ini juga harus mempersiapkan serta menyosialisasikan mekanisme terburuk dari penanganan corona," ujar Diah.

Selain itu, Diah mendorong Gugus Tugas Penanganan Covid-19 ini lebih aktif berkoordinasi dengan lembaga dan pemerintah daerah.

Dia menegaskan perlu ada peta dan rencana yang terukur dalam penanganan wabah virus corona.

Maka, strategi penanganan di berbagai tingkat daerah juga menjadi kunci penting dalam upaya ini.

"Ini kan semuanya (pusat dan daerah) mengeluarkan anggaran. Jadi, jangan sampai kerjanya parsial dan khawatirnya nanti saling ribut," ucapnya.

"Masalahnya, sampai sekarang belum ada gambaran konprehensif dari pemerintah mengenai penanganan corona," tegas Diah.

Oleh karena itu, ia mengatakan DPR akan membantu pemerintah dengan melakukan pengawasan terhadap Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"DPR akan membantu pemerintah dalam melawan Covid-19. Salah satunya dengan membentuk tim pengawas untuk memastikan Gugus Tugas Covid-19 berjalan efektif," tegasnya.

Hingga Minggu (22/3/2020), pemerintah mengonfirmasi 514 pasien Covid-19. Sementara itu, pasien meninggal dunia berjumlah 48 orang dan pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 29 orang.

Salah satu upaya penanganan dan pencegahan virus corona yang dilakukan pemerintah adalah melakukan pemeriksaan cepat atau rapid test, khususnya terhadap masyarakat yang memiliki riwayat kontak dekat dengan pasien Covid-19.

Rapid test Covid-19 itu mulai sejak Jumat (20/3/2020). Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan jika pemeriksaan rapid test menunjukan hasil negatif, bukan berarti seseorang tak terinfeksi virus corona.

Baca juga: Ratusan Tenaga Kesehatan Direkrut untuk Satgas Covid-19

"Hasil negatif tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak terinfeksi," kata Yuri dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Minggu (22/3/2020).

Menurut Yuri, kondisi tersebut bisa saja terjadi karena respons imunologi tubuh belum muncul.

Oleh karenanya, untuk memastikan ada tidaknya infeksi virus, seseorang harus kembali dites tujuh hari pasca-tes pertama.

"Untuk memastikan apakah memang betul-betul negatif apakah memang masih dalam masa di mana respons serologinya belum terbentuk," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com