Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Apresiasi Batalnya Ijtima Dunia di Gowa, Berharap Dijadikan Contoh

Kompas.com - 22/03/2020, 09:42 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Fachrul Razi mengapresiasi kesediaan panitia dan pemerintah daerah Sulawesi Selatan membatalkan acara Ijtima Ulama Dunia di Kabupaten Gowa.

Menurut Fachrul, langkah tersebut telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan penundaan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Terima kasih atas kesediaan dan kesadaran semua pihak untuk mematuhi imbauan untuk tidak menggelar kegiatan yang mengumpulkan massa. Ini semata untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Fachrul melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/03).

Baca juga: Fakta Lengkap di Balik Ijtima Dunia 2020 di Gowa, 474 WNA Hadir, Dibatalkan hingga Disemprot Disinfektan

"Saya sangat mengapresiasi panitia, pemda, aparat, dan seluruh pihak yang telah mengupayakan hal tersebut," lanjutnya.

Fachrul mengatakan, batalnya acara tersebut seharusnya dapat menjadi perhatian dan pelajaran bagi kepanitiaan lain yang saat ini tengah merencanakan kegiatan dengan mengumpulkan banyak orang.

Dalam kondisi saat ini, ia mengimbau supaya kegiatan semacam itu ditunda sementara waktu.

Ia pun mencontohkan bahwa Kemenag sedianya akan menggelar acara peringatan Isra' Mi'raj pekan depan. Namun mengingat kondisi saat ini, acara tersebut akhirnya dibatalkan.

Hal ini, kata Fachrul, manjadi bagian dari upaya bersama mencegah penyebaran dan penularan virus corona.

Baca juga: Peserta Ijtima Ulama Dunia di Gowa Meninggal karena Serangan Jantung

"Kita semua sangat percaya bahwa Tuhan penentu segalanya. Tapi kita juga sangat percaya bahwa Tuhan memberi kita akal untuk dapat berusaha memilah tentang hal-hal baik dan hal-hal buruk," ujar dia.

Fachrul menambahkan, dalam beberapa hari ke depan ada sejumlah kegiatan keagamaan di Indonesia yang biasanya digelar dengan mengumpulkan banyak orang seperti Tawur Agung Kesanga Hindu, Paskah, buka bersama Ramadhan, dan lainnya.

Ia pun mengimbau supaya kegiatan tersebut dapat ditunda selagi corona masih mewabah.

"Selagi potensi penyebaran Covid-19 masih tinggi, saya harap kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan massa bisa ditunda," kata dia.

Baca juga: Istana: Ijtima Ulama Dunia di Gowa Batal, Ribuan Peserta Dipulangkan

Sebelumnya, Istana Kepresidenan memastikan kegiatan Ijtima Jamaah Tabligh Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang diikuti ribuan jemaah dari berbagai negara dibatalkan.

Pembatalan itu berdasarkan kesepakatan bersama antara para pihak di bawah koordinasi Gubernur Sulawesi Selatan dan Forkopimda Sulsel.

"Berdasarkan keterangan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Kakanwil Kementerian Agama Sulsel setelah berkoordinasi dengan Kapolri, Kapolda, dan Bupati Gowa, acara Ijtima Jamaah Tabligh resmi dibatalkan," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

Fadjroel memastikan bahwa peserta yang datang dari berbagai negara segera dipulangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com