Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ijtima Dunia 2020 Zona Asia Dibatalkan, Panitia: Kami Ikuti Arahan Pemerintah

Kompas.com - 19/03/2020, 11:40 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara Ijtima Dunia 2020 Zona Asia yang sedianya dilangsungkan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dibatalkan.

Panitia penyelenggara kegiatan Mustari Burhanuddin menyatakan, pihaknya akan mengikuti seluruh keputusan yang telah diambil pemerintah.

"Kami ikuti arahan pemerintah saja. Sekarang ini Pak Gubernur dan Kapolda sudah koordinasi dengan kami," kata Mustari kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2020).

Baca juga: Pemprov Kalbar Telusuri 23 Warga yang Hadiri Ijtima Dunia 2020 di Gowa

Berdasarkan informasi pada 18 Maret 2020 per 13.30 Wita, setidaknya sudah 8.694 peserta yang hadir. Terdiri atas 411 warga negara asing dan 8.283 orang warga Indonesia.

"Iya sudah betul (datanya)," singkat dia.

Saat ini, ia menambahkan, para peserta masih berada di lokasi dan mengikuti kegiatan seperti biasa.

Baca juga: Bupati Gowa: Ijtima Dunia Ditunda, Peserta Dilokalisir Menanti Jadwal Kepulangan

Berikut rincian peserta yang telah hadir:

411 WNA yang berasal dari sembilan negara

  1. Pakistan: 58 orang;
  2. India: 35 orang;
  3. Malaysia: 83 orang;
  4. Thailand: 176 orang;
  5. Brunei Darussalam: 1 orang;
  6. Timor Leste: 24 orang;
  7. Arab Saudi: 8 orang;
  8. Bangladesh: 24 orang;
  9. Filipina: 2 orang;

8.283 WNI yang berasal dari berbagai wilayah:

  1. Aceh: 12 orang;
  2. Sumatera Utara: 35 orang;
  3. Sumatera Barat: 130 orang;
  4. Riau: 17 orang;
  5. Jambi: 27 orang;
  6. Bangka Belitung: 10 orang;
  7. Bengkulu: 10 orang;
  8. Lampung: 115 orang;
  9. DKI Jakarta: 294 orang;
  10. Banten: 19 orang;
  11. Jawa Barat: 421 orang;
  12. Jawa Tengah: 1.167 orang;
  13. Jawa Timur: 260 orang;
  14. Bali: 9 orang;
  15. Nusa Tenggara Barat: 752 orang;
  16. Nusa Tenggara Timur: 103 orang;
  17. Kalimantan Barat: 23 orang;
  18. Kalimantan Selatan: 733 orang;
  19. Kalimantan Tengah: 90 orang;
  20. Kalimantan Timur: 1.316 orang;
  21. Kalimantan Utara: 192 orang;
  22. Sulawesi Utara: 29 orang;
  23. Sulawesi Tengah: 742 orang;
  24. Sulawesi Tenggara: 120 orang;
  25. Sulawesi Selatan dan Barat: 1.059 orang;
  26. Gorontalo: 5 orang;
  27. Maluku Utara: 27 orang;
  28. Ambon: 2 orang;
  29. Papua: 564 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com