Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Berupaya Penuhi Hak WNI di Kapal Diamond Princess dan Westerdam

Kompas.com - 19/02/2020, 18:21 WIB
Devina Halim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri sudah memanggil dua perusahaan manning agency atau agensi awak kapal untuk kapal pesiar Diamond Princess dan Holland America MS Westerdam.

Diketahui, terdapat empat warga negara Indonesia atau WNI kru kapal Diamond Princess yang positif terinfeksi virus corona. Untuk kapal Westerdam, belum ada WNI yang terindikasi positif virus corona.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan, pemanggilan dua perusahaan di Indonesia tersebut dalam rangka pemenuhan hak-hak kru kedua kapal.

"Tentu dari KBRI, kami sudah berhubungan dengan Kementerian Perhubungan, dengan manning agency untuk memastikan hak-haknya terpenuhi," kata Judha di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).

"Termasuk yang di Diamond Princess. Kami sudah panggil manning agency-nya untuk memastikan bahwa hak-hak pekerjanya tetap dipenuhi," ujar dia.

Baca juga: Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess yang Negatif Virus Corona Keluar

Saat ini, keempat WNI kru kapal Diamond Princess yang terinfeksi tengah dirawat di dua rumah sakit yang berbeda.

Dua pasien dirawat di sebuah rumah sakit di Chiba, Jepang. Sementara, dua orang lainnya dirawat di Tokyo, Jepang. Keempatnya saat ini dalam kondisi stabil.

Judha menuturkan, pihaknya juga sudah menginformasikan kepada keluarga empat WNI yang terinfeksi.

"Untuk yang empat WNI kita kru di Diamond Princess, kami dari Kemlu sudah menghubungi ke keluarga masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Bertambah, WNI Kru Diamond Princess yang Terinfeksi Corona Jadi 4 Orang

Sementara itu, menurut dia, terdapat 360 WNI yang berada di kapal pesiar Westerdam.

Seluruh penumpang dan kapal pesiar Westerdam sedang diperiksa kembali oleh otoritas Kamboja, tempat kapal tersebut berlabuh.

Kemenlu pun sedang menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

"Di Westerdam itu sedang ada pemeriksaan ulang oleh otoritas setempat. Kami sedang menunggu hasilnya. dan kalau sudah dinyatakan clean, kapal itu bisa berlayar lagi," tutur Judha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com