Lebih lanjut, Komnas HAM telah mengirimkan berkas penyelidikan kepada Jaksa Agung pada 11 Februari 2020.
"Kami berharap segera ada proses sampai ke pengadilan, harapan besar dari korban dan masyarakat Papua secara umum agar kasus ini dapat mendatangkan keadilan," kata anggota Tim Ad Hoc Sandrayati Moniaga.
Kronologi Peristiwa Paniai
Diberitakan, bentrok antara warga dan aparat TNI-Polri di Enarotali yang berujung belasan orang tertembak dan empat di antaranya tewas dipicu oleh perkelahian antara sekelompok orang tak dikenal dan pemuda Kampung Ipakije, pada 7 Desember 2014 malam.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Yotje Mende, yang ditemui di Mapolda Papua, saat itu mengatakan bahwa kejadian berawal dari dua orang yang belum diketahui identitasnya mengendarai motor dari Kampung Enarotali menuju Kampung Madi.
Karena tak menyalakan lampu, ungkap Yotje, sekelompok pemuda yang berkumpul di Pondok Natal Kampung Ipakije menegur pengendara motor.
Baca juga: Komnas HAM Segera Selidiki Kasus Penembakan Warga di Paniai
Setelah perkelahian tersebut, pada Senin (8/12/2014), ratusan warga Kampung Ipakije melakukan blokade jalan poros Enarotali–Madi yang juga jalan penghubung satu-satunya ke arah Nabire.
Karena mengganggu arus lalu lintas, menurut Yotje, kemudian Wakapolres Paniai turun langsung bernegosiasi dengan warga.
"Warga akhirnya sepakat membuka blokade jalan, tetapi tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari arah gunung dan massa kemudian berlarian ke Lapangan Soeharto (lapangan sepak bola Karel Gobai) di Enarotali," kata Yotje.
Massa yang bejumlah ratusan berkumpul di Lapangan Soeharto, kemudian menyerang Markas Polsek Enarotali dan Markas Koramil Enarotali yang tepat berada di depan lapangan.
"Massa melempari Markas Polsek dan Koramil yang berdampingan. Akibatnya, empat mobil rusak dan Mako mengalami kerusakan. Selain itu, tiga anggota Polsek serta dua anggota Koramil terluka," ungkap Yotje.
Untuk membubarkan massa, ungkap Yotje, berdasarkan laporan dari Kapolres Paniai, anggotanya melepaskan tembakan ke udara.
Terkait jatuhnya korban jiwa akibat tembakan, Yotje mengaku belum mengetahuinya secara pasti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.