Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Tak Khawatir dengan Kepulangan WNI dari Natuna

Kompas.com - 14/02/2020, 14:45 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tak terlalu khawatir dengan kepulangan warga negara Indonesia (WNI) yang selesai diobservasi dari Natuna ke Jakarta usai dievakuasi dari Provinsi Hubei, China.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, WNI yang dipulangkan ke Indonesia sampai saat ini masih dinyatakan negatif dari virus corona.

"Iya (tidak usah khawatir). Enggak ada masalah lah kalau memang dia negatif," kata Yuri pada Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Jelang Pemulangan, Warga yang Diobservasi di Natuna dalam Kondisi Sehat

Yuri mengaku optimis sejak awal WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei terbebas dari virus corona.

Namun, lanjut dia, semua itu harus dibuktikan terlebih dahulu melalui observasi kesehatan.

"Saya ngerti tentang gejala-gejalanya. Tapi kan kita bukan hanya membutuhkan keyakinan, kita menbutuhkan data. Membutuhkan fakta," lanjut dia.

Yuri sebelumnya juga sempat menjelaskan bahwa rangkaian pemulangan akan dimulai dengan pemeriksaan kesehatan terakhir pada Sabtu pagi.

Baca juga: Cerita WNI di Natuna Sehari Jelang Dipulangkan: Makanan Enak, Tidur Serasa di Hotel Bintang 5

"Hari Sabtu pagi adalah pengecekan kesehatan terakhir, setelah itu kita akan menyiapkan mereka untuk bisa persiapan bisa kembali ke Jakarta," kata Yuri dalam telekonferensi dengan wartawan, Kamis (13/2/2020).

Tiga unit pesawat TNI Angkatan Udara akan mengangkut para warga dari Lanud Raden Sadjad Natuna menuju Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Menurut rencana, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo akan menumpangi pesawat itu dan langsung menjemput di Natuna.

Baca juga: Boeing dan Hercules Dikerahkan untuk Pulangkan WNI yang Diobservasi di Natuna

"Kita akan melakukan pemeriksaan kesehatan hari terakhir lalu kemudian kita akan mempersiapkan mereka untuk setelah jam 12, setelah makan siang, mereka akan on board dan akan diterbangkan ke Halim," ujar Yuri.

Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, hari kepulangan 238 warga itu bertepatan dengan berakhirnya masa observasi.

"Sesuai dengan alokasi waktu, selama 14 hari sejak diterima di Natuna, maka jatuh pada tanggal 15 Februari yang akan datang jam 12.00 WIB," kata Doni dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kamis (13/2/2020) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com