Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur Pelaksana Bank Dunia Minta Jokowi Tak Bergantung pada China

Kompas.com - 11/02/2020, 13:18 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (11/2/2020) siang.

Mari menyampaikan terimakasih kepada Jokowi karena telah menominasikan dirinya untuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Ia terpilih dan diumumkan sebagai sebagai Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia pada awal Januari lalu.

"Tentunya saya datang untuk menyampaikan terima kasih bahwa Presiden telah menominasi nama saya untuk posisi direktur pelaksanaan Bank Dunia dan kita membahas kira-kira apa nanti yang menjadi pekerjaan saya di Bank Dunia," kata Mari kepada wartawan usai bertemu Jokowi.

Baca juga: Mari Elka: Dampak Virus Corona di RI Lebih karena Ekonomi China Tertekan

Selain itu, Mari juga memberi masukan kepada Presiden Jokowi mengenai kondisi ekonomi global dan nasional, khususnya berkaitan dengan munculnya virus Corona yang pertama kali mewabah di Wuhan, China.

"Bagaimana kita mengantisipasi bahwa untuk tahun ini terutama prediksinya kan pertumbuhan dunia akan lebih rendah daripada yang diperkirakan sebelumnya, apalagi dengan adanya corona virus dan seterusnya," kata dia.

Mari yang juga mantan menteri perdagangan ini menyebut, ekonomi China akan mengalami penurunan pertumbuhan sekitar 1-2 persen akibat virus corona.

Bahkan sebagian ekonom memprediksi ekonomi di negeri tirai bambu akan turun sampai 3 persen.

Baca juga: Sri Mulyani: Virus Corona Buat Ekonomi China Sulit, Begitu Juga Dunia

Penurunan itu, kata dia, otomatis akan berdampak pada ekonomi Indonesia sebagai mitra strategis China.

"Kalau pertumbuhan ekonomi tiongkok turun, pasti imbasnya ada ke Indonesia," ujarnya.

Ia menyebut tiap ekonomi China turun 1 persen, maka ekonomi Indonesia juga bisa turun 0,3 persen.

Oleh karena itu, Mari meminta Presiden Jokowi untuk tidak terlalu tergantung pada China. Terutama dari sisi impor.

"Kalau dari sisi impor ya mungkin terputusnya rantai supply chain karena adanya corona virus ini juga berarti kita harus cari sumber lain atau pun sumber dari dalam negeri," kata dia.

Baca juga: Meramalkan Kondisi Ekonomi China setelah Wabah Virus Corona

Ia mencontohkan saat wabah SARS dan bencana tsunami melanda Jepang. Mata rantai impor dari negeri Sakura saat itu juga terputus.

Namun, dengan kondisi itu, Indonesia justru lebih peka dan bisa mengandalkan dari sumber lain, termasuk menggenjot produksi di dalam negeri.

"Mungkin kita bisa dapat manfaat dengan akhirnya kita harapkan investasi (dalam negeri) yang akan mendorong mengurangi ketergantungan impor untuk berbagai keperluan industri yang banyak kita impor dari tiongkok," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com