Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Terawan: 2 WNA Diobservasi di Natuna

Kompas.com - 07/02/2020, 07:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, ada dua orang warga negara asing (WNA) yang diobservasi di Natuna pasca-evakuasi dari Wuhan, China, karena wabah virus corona

Menurut Terawan, keduanya merupakan bapak dan anak.

"Benar (ada dua). Itu orang bule (asing) itu," ujar Terawan di Kantor Bupati Natuna, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: 1 WNA yang Diobservasi di Natuna Berkewarganegaraan Amerika Serikat

Saat disinggung tentang kewarganegaraan kedua WNA itu, Terawan tidak menyampaikan secara pasti.

"Orang asing, orang Eropa, kalau enggak salah mana itu. Saya tidak hapal," lanjut Terawan.

Meski demikian, dia memastikan kedua WNA mendapat perlakuan yang sama dengan para WNI selama masa observasi.

"Aku ora (tidak) peduli warga mana, tak pelihara semua," tutur Terawan.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Turut Evakuasi 1 WNA dari Wuhan ke Natuna

 

Ia menambahkan, seusai masa observasi selesai, para WNA itu akan dipulangkan.

"(Dikembalikan) ke rumah tangganya, dia bawa istri, " tambah Terawan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono mengatakan satu orang WNA yang diobservasi di Natuna berkewarganegaraan Amerika Serikat.

"Warga Amerika Serikat," ujar Anung ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/2/2020).

Menurut Anung, WNA tersebut memiliki istri seorang WNI.

"Istrinya asli Jambi, " lanjut Anung.

Baca juga: Di Lokasi Observasi Natuna, Alat Makan Disemprot Desinfektan Sehari 3 Kali

 

Saat ini, WNA tersebut sedang menjalani observasi di Natuna bersama 237 WNI. Masa observasi dilakukan selama 14 hari.

Anung memastikan kondisi kesehatan 1 WNA dan 237 WNI itu seluruhnya sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com