Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Harap Wagub DKI Segera Dipilih: Masyarakat Sudah Lama Menunggu

Kompas.com - 04/02/2020, 19:02 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno berharap DPRD DKI Jakarta segera menuntaskan pemilihan calon wakil gubernur untuk mendampingi Gubernur Anies Baswedan.

Sebab, menurutnya kursi Wagub DKI Jakarta sudah terlalu lama kosong sejak ditinggalkan dirinya pada Agustus 2018.

"Sekarang (dua nama) sudah ada di DPRD. Kami berharap prosesnya segera cepat, karena tentunya masyarakat sudah lama menunggu," kata Sandi seusai peluncuran buku 'Kami Oposisi' karya politikus PKS Mardani Ali Sera, di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Cawagub DKI dari PKS Bikin Pemilihan Mandek, Gerindra Yakin Calonnya Menang

Ia pun mengulas soal alasannya mundur dari kursi DKI-2 saat akan maju di Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.

Sandi mengaku kala itu berharap PKS dan Gerindra segera mencari pengganti dirinya untuk membantu kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Dulu salah satu alasan utama saya berhenti dari Wagub DKI dan mengikuti Pilpres 2019 agar posisi wagub itu cepat terisi dan bisa menjadi pendamping Pak Anies," terangnya.

Oleh karena itu, kata Sandi, DPRD DKI Jakarta harus segera memutuskan.

Saat ini, dua nama yang diusulkan Gerindra dan PKS sebagai Cawagub DKI Jakarta adalah Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis.

"Sekarang sudah 18 bulan. Sudah cukup lama ini tertunda. Kami berharap dari dua sosok itu bisa terpilih dan dari siapa pun dipilih DPRD segera bisa bekerja menuntaskan rencana kerja yang sudah dicanangkan 2017-2022," tegas Sandi.

Baca juga: Fraksi PSI Dorong Uji Publik Terhadap Cawagub DKI Jakarta

Selanjutnya, ia berharap pemilihan Cawagub DKI itu dilakukan secara terbuka melalui uji publik.

"Saya kira harus dibuka kepada publik, kalau fit and proper test itu kan tertutup. Kalau debat itu bisa terbuka dan bisa diajak akademisi, para pegiat lingkungan, pegiat transportasi, pegiat tentang polusi udara, dan sebagainya untuk disampaikan cawagub ini pandangan-pandangan mereka," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com