Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Narasi Hoaks Nyeleneh Terkait Penyebaran Virus Corona

Kompas.com - 04/02/2020, 15:09 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan 54 penyebaran informasi palsu (hoaks) dan kurang tepat (disinformasi) terkait virus corona jenis baru yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Penyebaran informasi ini meningkat dua pekan terakhir atau pasca-Pemerintah China menerapkan kebijakan lockdown atau mengisolasi kota asal penyebaran virus tersebut.

Sebagian besar informasi palsu yang beredar di media sosial itu terkait keberadaan pasien yang diduga terjangkit virus tersebut di sejumlah rumah sakit yang ada di seluruh wilayah Tanah Air.

Baca juga: [Hoaks] Virus Corona Menular Melalui Keringat di Makanan Kaleng China

Dari data yang dikumpulkan Kemenkominfo dari sejumlah pemberitaan media massa, pihak rumah sakit yang disebut telah menerima pasien yang diduga terpapar virus tersebut, telah membantahnya.

"Hasil pantauan Tim AIS Kementerian Kominfo ada 54 informasi hoaks. Isinya beragam, mulai dari soal sumber penyebaran, ada kabar pasien di rumah sakit beberapa daerah terkena virus corona, hingga soal pencegahan dan penyembuhannya," kata Menkominfo Johnny G Plate dalam keterangan tertulis, Senin (3/2/2020).

Dari informasi yang dibagikan Kemenkominfo, Kompas.com merangkum delapan kabar hoaks dan disinformasi yang unik dan tidak masuk akal.

Baca juga: 54 Hoaks Penularan Virus Corona dan Lambatnya Antisipasi Pemerintah

Berikut selengkapnya:

1. Penyembuhan virus corona dengan bawang putih

Beredar informasi di media sosial bahwa bawang putih yang diolah dapat menyembuhkan korban yang terinfeksi virus corona.

Namun, menurut ahli vaksi dari OMNI Hospital Pulomas, dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, klaim tersebut hoaks.

Baca juga: Menkes: Tantangan Terberat Tangani Virus Corona adalah Hoaks

Hingga kini, belum ada obat atau vaksin teruji yang bisa menghalau virus tersebut.

Hal itu juga ditegaskan oleh Kementerian Kesehatan, bahwa belum ada obat untuk virus corona jenis baru ini.

2. HP Xiaomi buatan China dapat menularkan virus corona

Virus corona juga ramai diperbincangkan di media sosial lantaran disebutkan dapat menular melalui server Xiaomi, yang notabene merupakan ponsel asal China.

Namun, menurut Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto, virus corona tidak bisa hidup di benda mati.

Baca juga: Ini Daftar Artikel Hoaks Seputar Virus Corona yang Tersebar di Medsos

Sedangkan, menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng Mohammad Faqih, virus itu bisa menular antar manusia lewat batuk atau bersin hingga lewat makanan yang tercemar air liur orang yang terinfeksi virus tersebut.

3. Virus corona sengaja disebarkan rezim Tiongkok untuk membasmi umat Islam di Wuhan

Kemenkominfo melansir data dari Wikipedia terkait persebaran umat islam yang ada di Wuhan. Dari 11 juta penduduk, pemeluk agam Islam hanya 1,6 persen, masih kalah dari pemeluk agama Kristen (3 persen).

4. "Jokowi: Virus corona minum Bodrex 5 menit langsung sembuh"

Dari penelusuran, tidak ada pernyataan Presiden Joko Widodo yang memuat pernyataan tersebut.

Adapun obat yang dimaksud termasuk jenis obat analgesik untuk mengobati sakit kepala, demam, flu, nyeri haid, sakit gigi dan nyeri sendi.

5. Virus Corona merupakan senjata biologis yang bocor dari laboratorium di Wuhan

Di Facebook, beredar informasi yang menyebut virus ini merupakan senjata biologis buatan Pemerintah China yang bocor.

Baca juga: Kemenkominfo: Ada 54 Hoaks soal Corona di Indonesia

Namun faktanya, postingan itu merupakan pelintiran dari The Washington Times dengan judul ‘Virus-hit Wuhan has two laboratories linked to Chinese bio-warfare program’.

Berita itu kemudian disadur dalam berbagai bahasa oleh sejumlah media. Hingga kini belum ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

Kementerian Kesehatan China menyatakan, virus itu berasal dari pasar makanan laut di Wuhan.

6. Virus corona Wuhan adalah hasil perkawinan virus kelelawar dan virus babi

Terjadi disinformasi atas informasi tersebut. Struktur virus corona Wuhan cukup unik.

Virus ini mirip SARS dan bat-CoV, tapi ada perbedaan potongan DNA atau RNA yang sangat berbeda.

Baca juga: Penjara dan Denda Rp 1 Miliar Menanti bagi Penyebar Hoaks Virus Corona

Hingga kini, belum ada analisis mendalam mengenai potongan kecil yang membuat virus ini unik. Namun, hasil analisis saat ini menunjukkan bahwa tidak ada unsur babi dalam virus itu.

7. Virus corona bisa menular lewat game Free Fire

Sejumlah tangkapan layar menampilkan gambar yang memuat narasi “Waspada! Virus Corona Bisa Menular Lewat Game Free Fire”.

Kemenkominfo melansir cekfakta.tempo.co, yang menyebutkan bahwa virus ini tidak dapat menular melalui benda mati.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto.

8. Virus corona bisa menyebar lewat tatapan mata

Kali ini, informasi ini beredar melalui layanan pesan singkat Whatsapp. Seorang dokter dari Jakarta Eye Center, dr Zeiras Eka Djamal, SpM menyatakan, penularan virus ini tidak mungkin terjadi saat seseorang menatap sesuatu.

Namun, lain halnya bila mata tersebut disentuh oleh tangan secara tak sadar yang sebelumnya telah terkontaminasi virus itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com