JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan petugas karantina kesehatan dalam Customs, Immigration and Quarantine (CIQ) untuk mengantisipasi masuknya pengidap virus corona ke Indonesia.
Dirjen Imigrasi Ronny Sompie mengatakan, petugas karantina di setiap pintu masuk kedatangan akan mengidentifikasi ada tidaknya orang yang terjangkit virus tersebut.
"Kita mengedepankan identifikasi dari karantina kesehatan setiap WNI yang kembali ke Indonesia atau WNA yang berkunjung ke Indonesia apakah membawa virus corona dan penyakit yang lain," kata Ronny di Kantor Ombudsman, Senin (27/1/2020).
Baca juga: Wabah Corona, Presiden Jokowi: Masyarakat Tetap Waspada dan Hati-hati, Ini Bukan Hal Mudah...
Ronny menjelaskan, orang yang diduga membawa virus corona nantinya akan dikarantina dan diperiksa lebih lanjut.
Pihak Imigrasi, kata Ronny, baru bisa menindak orang tersebut setelah mendapatkan rekomendasi dari petugas karantina.
"Dari sana Imigrasi akan menyesuaikan tindakan apa yg harus dilakukan oleh Imigrasi berkaitan dengan kewenangan Imigrasi karena Imigrasi kan yang bisa menolak, bisa menerima orang," ujar Ronny.
Baca juga: Kemenlu Pastikan 243 WNI di Wuhan Tak Terinfeksi Virus Corona
Ronny menambahkan, pihak Imigrasi belum membuat aturan yang melarang orang yang tiba dari Cina masuk ke Indonesia, baik untuk warga negara Indonesia maupun warga negara asing.
"Tentu identifikasi dari karantina kesehatan itulah yang menjadi dasar untuk kita bisa melakukan penolakan atau penangkalan kalau orang asing," ujar Ronny.
Virus corona (coronavirus) tengah menjadi perhatian dunia. Pasalnya selain mulai menyebar di kota Wuhan, China, virus corona jenis baru tersebut juga terdeteksi hingga Amerika Serikat.
Berdasarkan informasi dari Komisi Kesehatan Nasional China, virus corona memiliki kemiripan seperti virus SARS dan MERS yang dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.
Sejak diketahui sebagai wabah misterius yang menyebabkan pneumonia, jumlah pasien yang terinfeksi virus ini terus bertambah.
Hingga Senin pagi, Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.