Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Jadi Komisaris, Yenny Wahid Terpanggil Benahi Garuda Indonesia

Kompas.com - 23/01/2020, 14:54 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, mengaku terpanggil untuk berkontribusi dalam membenahi kondisi PT Garuda Indonesia Tbk saat diminta menjadi komisaris oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Yenny ditetapkan sebagai Komisaris Independen Garuda Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (22/1/2020).

"Intinya ketika Pak Erick minta bantuan saya untuk membantu berkontribusi terhadap perbaikan Garuda Indonesia ke depannya, saya terpanggil (merasa berkewajiban atau bertanggung jawab)," kata Yenny di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).

Baca juga: Alasan Erick Thohir Pilih Yenny Wahid dan Triawan Munaf Jadi Komisaris Garuda Indonesia

Menurut perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini, Garuda Indonesia merupakan ikon bersama sehingga harus dijaga dalam semangat persatuan.

Yenny mengatakan, siapa pun yang ingin bisa berkontribusi bisa ikut memperbaiki kinerja Garuda ke depannya.

"Harus dalam suasana non-partisan, ini bukan persoalan politik, ini saya memahaminya sebagai sebuah kontribusi, bukan persoalan politik. Jadi kontribusi profesional yang harus diberikan untuk perbaikan Garuda ke depannya," kata dia.

Baca juga: Yenny Wahid, Mantan Wartawan yang Jadi Komisaris Garuda

Yenny mengatakan, posisinya sebagai Komisaris Independen di Garuda adalah untuk mewakili publik.

Dengan demikian, dirinya akan menyuarakan keinginan publik terhadap Garuda dengan harapan maskapai pelat merah tersebut bisa memperbaiki kinerjanya ke depan.

Menurut Yenny, Erick Thohir memintanya untuk memperbaiki kondisi perusahaan, mulai dari tata kelola perusahaan, profesionalisme, hingga akuntabilitas perusahaan.

"Agar Garuda bisa memberikan pelayanan yang jauh lebih baik lagi untuk masyarakat, agar tiketnya bisa lebih murah, agar Garuda bisa lebih efisien," kata dia.

Baca juga: 5 Orang yang Dipercaya Jokowi di Kursi Direksi dan Komisaris BUMN

 

Sebelumnya, mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf resmi didapuk menjadi Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk.

Dia ditunjuk para pemilik saham Garuda Indonesia untuk menggantikan Sahala Lumban Gaol.

Baca juga: Triawan Munaf hingga Yenny Wahid Masuk Jajaran Komisaris Garuda Indonesia

Selain Triawan, ada beberapa nama baru di jajaran komisaris maskapai pelat merah itu.

Pertama, Chairul Tanjung ditunjuk menjadi Wakil Komisaris Utama Garuda Indonesia.

Kedua, Yenny Wahid ditunjuk menjadi Komisaris Independen Garuda Indonesia.

Ketiga, Elisa Lumbantoruan juga ditunjuk menjadi Komisaris Independen maskapai pelat merah itu.

Keempat, posisi komisaris diduduki oleh Peter Gontha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com