Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Terima Kasih untuk Perhatian dan Doanya atas Kelahiran Putra Kami..

Kompas.com - 07/01/2020, 14:43 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membagikan foto bersama anaknya yang baru lahir, Yosafat Abimanyu Purnama, Selasa (7/1/2020).

Yosafat merupakan anak pertamanya setelah menikah dengan Puput Nastiti Devi. Ia lahir di Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Bunda, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2020).

Dalam keterangan yang ditulis di dalam akun Instagram resminya, Ahok berterima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan perhatian serta doa kepada putranya yang baru lahir.

“Untuk Bapak, Ibu dan teman-teman semua, saya dan keluarga mengucapkan terima kasih untuk perhatian dan doanya atas kelahiran putra kami Yosafat Abimanyu Purnama, terima kasih juga kami ucapkan kepada Dr. dr. Taufik Jamaan, Sp.OG dan semuanya yang membantu di RS Bunda yang telah membantu proses persalinan,” tulis Ahok seperti dilansir Kompas.com dari @basukibtp.

Ada dua foto yang dibagikan Ahok. Pada foto pertama, mantan Gubernur DKI Jakarta itu nampak mengenakan baju rumah sakit berwarna hijau berpose dengan dokter Taufik. Sedangkan Yosafat terlihat masih berada di dalam inkubator.

Sedangkan pada foto kedua terlihat Ahok yang mengenakan kemeja batik warna coklat lengan panjang, tengah menggendong Yosafat yang dibedong kain berwarna biru muda dengan topi.

Sejak diunggah sekitar pukul 14.00, foto tersebut telah mendapat 104.449 like dan 891 komentar ucapan selamat dari netizen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com