Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Pasuruan, Rem Blong Truk Tabrak 1 Motor dan 3 Mobil, 7 Orang Tewas

Kompas.com - 23/12/2019, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Purwodadi, Pasuruan, pada Minggu (22/12/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Tujuh orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Kecelakaan itu berawal saat truk trailer yang dikemudikan Slamet (48), warga Baron Timur, Kabupaten Nganjuk, melintas di Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

Diduga rem blong, truk tersebut tidak terkendali, lalu menabrak sepeda motor dan mobil Suzuki Karimun di depannya.

Tak hanya berhenti di situ. Truk tersebut melompati pembatas jalan dan masuk ke jalur berlawanan dan menabrak beberapa kendaraan yang melintas.

Baca juga: Ini Penyebab Terjadinya Kecelakaan Beruntun di Pasuruan yang Tewaskan 7 Orang

Polisi mencatat ada dua mobil yang tertimpa truk trailer tersebut, yakni Daihatsu Ayla dengan nomor polisi N 1702 WY dan mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi W 1031 TF.

Keduanya melaju dari arah berlawanan.

Tujuh orang yang meninggal adalah kondektur truk trailer, seorang pengendara motor, dan lima orang di dalam mobil Ayla.

Truk kemudian berhenti setelah menabrak pagar pintu masuk Dusun Krajan, Desa Sentul, Pasuruan. Sementara tujuh orang lainnya luka-luka.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Pasuruan yang Tewaskan 7 Orang

 

Ngantuk dan rem blong

Ilustrasi Rem blong Ilustrasi Rem blong
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, kecelakaan di Pasuruan diduga karena sopir mengantuk dan rem blong.

"Dugaan awal kami sopir mengantuk, tapi bisa jadi karena rem blong. Makanya kami minta anggota dan tim Polda untuk olah TKP agar jelas apa penyebab kecelakaan ini," katanya.

Ia menjelaskan, kecelakaan tersebut melibatkan lima kendaraan, yakni kontainer bermuatan backhoe, tiga mobil, dan satu sepeda motor.

“Yang terlibat lima kendaraan dan satu alat berat,” jelas Rofiq saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Pasuruan, 7 Korban Tewas dan 5 Korban Luka

Menurut dia, truk tersebut melaju dari arah Malang menuju Surabaya.

“Kendaraan trailer dari arah Malang menuju ke Surabaya oleng. Kemudian melompati pembatas jalan. Kemudian mengambil arah berlawanan, kemudian menabrak beberapa kendaraan,” katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com