Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OC Kaligis akan Dikawal Ketat Saat Sidang Gugatan Kasus Lama Novel Baswedan

Kompas.com - 09/11/2019, 12:27 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Abdul Aris mengatakan akan mengawal ketat OC Kaligis saat menjalani sidang gugatan perdata perdana di Pengadilan Negeri pada 4 Desember 2019 mendatang.

Terpidana sekaligus pengacara senior itu saat ini tengah mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, dalam kasus suap.

"Nanti jika ada panggilan secara resmi (dari pengadilan) dan harus hadir, ya nanti akan dikawal sesuai prosedur," ujar Haris kepada Kompas.com, Sabtu (9/11/2019).

Baca juga: Daftarkan Gugatan Kasus Lama Novel, OC Kaligis Diizinkan Lapas Sukamiskin

Haris mengatakan, dalam persidangan nanti, Kaligis akan dikawal personel dari unsur kepolisian dan petugas Lapas Sukamiskin.

Nantinya, pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan personel ke Polda Jawa Barat.

"Minimal (yang mengawal) dua orang dari kepolisian dan dua orang dari Lapas (Sukamiskin)," katanya.

Ia menambahkan, salah satu tujuan pengawalan tersebut agar Kaligis tetap dalam pengawasan dan pemantauan sebagai terpidana.

"Tujuannya pengamanan yang bersangkutan," katanya.

Baca juga: OC Kaligis Gugat Kasus Lama Novel Baswedan ke Pengadilan

Adapun Kaligis menggugat Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Negeri Bengkulu ke Pengadilan Negeri Jakarta pada Rabu (6/11/2019).

Nomor registrasi gugatan yakni 958/Pdt.G/2019/PN JKT.SEL dengan klasifikasi perkara wanprestasi.

Sidang perdana sendiri akan digelar pada Rabu (4/12/2019).

Kaligis menginginkan kasus lama Novel terkait penganiayaan pencuri burung walet dibuka kembali.

Diketahui, dalam kasus dugaan penganiayaan, Novel dituduh menganiaya pencuri sarang burung walet hingga meninggal dunia dengan cara ditembak.

Peristiwa itu terjadi saat Novel masih menjabat Kasat Reskrim Polres Bengkulu sekitar 2004.

Baca juga: Digugat OC Kaligis soal Kasus Sarang Burung Walet yang Libatkan Novel, Ini Kata Jaksa Agung

Novel pernah menjalani pemeriksaan kode etik oleh Mapolres Bengkulu dan Polda Bengkulu atas kasus ini. Ia pun telah memperoleh sanksi berupa teguran.

Kasus Novel ini akhirnya berakhir setelah Kejaksaan Agung mengeluarkan surat ketetapan penghentian penuntutan (SKP2).

Langkah ini diambil karena dinilai tidak cukup bukti serta durasi penanganan waktu yang telah kedaluwarsa. 

 

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hadir di Kongres II Partai Nasdem yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat 8 November 2019. Anies Baswedan berkesempatan untuk berpidato di Kongres II Partai Nasdem. Anies menyampaikan: Selamat datang kepada seluruh kader Partai Nasdem yang menyelenggarakan Kongres II Partai Nasdem di Jakarta. Menurut Anies, di kota Jakarta ini lah yang menjadi simpul dari seluruh warga di Indonesia berkumpul. Adanya persatuan dalam Kongres II Partai Nasdem ini disatukan dengan bahasa dan bangsa Indonesia. Anies Baswedan juga mengatakan bahwa persatuan di Negara ini harus dirawat dan dijaga karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat beragam, bhineka dan unik. Anies percaya bahwa Partai Nasdem mencita-citakan demokrasi menjadi tempat keseimbangan keberagaman dengan kesatuan, dinamika dengan ketertiban, persamaan dan kebebasan serta kesejahteraan. Dalam pidatonya kali ini, Anies juga menyinggung mengenai keadilan dan ketimpangan sosial yang selama ini masih dirasakan. Anies berharap Kongres II Partai Nasdem dapat membawa semangat restorasi bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. #aniesbaswedan #kongrespartainasdem #suryapaloh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com