Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Demonstrasi di Gedung KPK, Paksa Masuk Gedung hingga Dorong Polisi

Kompas.com - 06/11/2019, 15:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi bernama Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu (6/11/2019) siang.

Aksi unjuk rasa itu diwarnai dorong-dorongan antara massa dengan aparat kepolisian yang berjaga. Dorong-dorongan terjadi ketika massa beurpaya merangsek masuk ke dalam Gedung KPK.

Dorong-dorongan itu terjadi pada sekitar pukul 14.40 WIB. Mereka menuntut bertemu dengan pimpinan KPK. Namun, tuntutan aksi mereka hari ini belum jelas.

Selain berupaya merangsek masuk ke dalam Gedung KPK, massa juga membakar kerucut parkir di depan Gedung KPK. Asap pun tampak membumbung tinggi.

Baca juga: Nyalakan Lilin di Gedung KPK, Aktivis Doakan Korban Tewas dalam Demo Mahasiswa

Pantauan Kompas.com, massa kini berada di selasar depan lobi Gedung Merah Putih KPK dan sudah berhadap-hadapan di depan aparat bertameng.

Hal ini berbeda dengan aksi-aksi unjuk rasa sebelumnya, yaitu massa biasanya hanya berkumpul di depan gedung.

Kali ini, massa sudah masuk ke dalam halaman gedung. Beberapa di antara mereka pun tampak memanjat tembok dan pilar di depan gedung

Sementara itu, aparat kepolisian bertameng tampak sudah membentik barikade di hadapan demonstran. Petugas bersenjata gas air mata juga sudah bersiap di balik pasukan bertameng.

Adapun kondisi unjuk rasa telah mereda sepuluh menit kemudian ketika perwakilan massa diterima masuk ke dalam Gedung Merah Putih KPK.

Akibat aksi ini, Jalan Kuningan Persada di depan Gedung Merah Putih KPK tidak dapat diakses oleh kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com