JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menegaskan, tidak ada satu pun kadernya yang menganut paham radikal.
Pernyataan ini merespon Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang meminta Presiden PKS, Sohibul Iman, memastikan partainya bersih dari penganut ideologi selain Pancasila.
"Kalau Pak Sohibul Iman bilangnya ke Pak Surya Paloh, monggo kalau ditemukan satu orang saja kader PKS yang radikal, kontak saya. Itu sudah dikatakan sejak enam sampai tujuh bulan lalu, dan tidak ada kontak," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Baca juga: Saan: Nasdem Memastikan PKS Clear dari Kelompok Radikal
Mardani menegaskan, partainya tetap menjunjung tinggi Pancasila.
Oleh karenanya, saat ini bukan lagi saatnya sibuk membahas ideologi negara, melainkan bagaimana mewujudkan Indonesia maju.
"Jadi kalau buat PKS, Indonesia ini final, Pancasila ini final," ujar Mardani.
"Tugas kita sekarang bukan sibuk membahas ideologi negara, tapi bagaimana mewujudkan tujuan konstitusi, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, sampai negara kita menjadi negara maju," lanjutnya.
Baca juga: Nasdem Bantah Kesepakatan dengan PKS Guna Tingkatkan Daya Tawar
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di DPR, Saan Mustopa, mengatakan, pertemuan antar pimpinan Partai Nasdem dan PKS, Rabu (30/10/2019) malam, untuk mencari titik temu mengenai sikap cinta Pancasila dan NKRI.
Saan mengatakan, PKS dan Nasdem sepakat untuk tidak memberi ruang dan tempat pada kelompok-kelompok radikalisme, intoleran, dan terorisme.
Bahkan, kata dia, Nasdem juga memastikan partai yang dinahkodai oleh Sohibul Iman itu tidak ditunggangi oleu kelompok radikal.
"Kita ingin memastikan bahwa PKS 'clear' bahwa PKS tidak sama ditunggangi dan tidak memberikan ruang dan tempat kepada kelompok-kelompok seperti itu (radikalisme, intoleran, dan terorisme)," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).