Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Merapat ke Jokowi, Amien Rais dan Prabowo Disebut Tetap Bersahabat

Kompas.com - 29/10/2019, 14:41 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, Amien Rais dan Prabowo Subianto tetap bersahabat meski Ketua Umum Gerindra itu bergabung dengan kabinet Joko Widodo.

Baik Amien maupun Prabowo, kata Yandri, tetap menjaga persahabatan mereka supaya tidak rusak.

"Pak Amien dan Pak Prabowo memang sahabat yang baik. Jadi tidak mau dirusak gara-gara Pak Prabowo gabung menjadi menterinya Pak Jokowi," kata Yandri di Komplekd Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Baca juga: Amien Rais: Kalau 6 Bulan Kabinet Jokowi Tak Bisa Apa-apa, Kita Buat Perhitungan

Menurut Yandri, komunikasi antara Amien dan Prabowo tetap berjalan baik hingga saat kini.

Keduanya tetap berdiskusi masalah kebangsaan dan kenegaraan. Sementara posisi partai terhadap pemerintah, kata Yandri, tidak menjadi pembeda yang memisahkan persahabatan keduanya.

Yandri menegaskan, Amien tidak mendukung, tidak juga melarang Prabowo untuk menjadi menteri Jokowi. Menurut Amien, keputusan itu sepenuhnya berada di tangan Prabowo.

"Posisi Pak Amien itu tidak merestui, tidak melarang, tidak juga menghalang-halangi. Itu silakan hak Pak Prabowo dan sudah menjadi bagian pemerintah Pak Jokowi," ujarnya.

Kepada Prabowo, Yandri berpesan supaya memegang janji-janjinya, terutama dalam memajukan bidang pertahanan.

Baca juga: Gerindra: Amien Rais Restui Prabowo Jadi Menhan, tetapi Tetap Mengawasi Kinerja

Sebagaimana janji tersebut juga telah disampaikan dalam visi misi Prabowo saat masih menjadi calon presiden.

"Saya yakin, kenapa Pak Prabowo mau duduk di Menhan sebagai pembantunya Pak Jokowi, mungkin sudah ada deal dengan Pak Jokowi yang akan dilakukan Pak Prabowo itu sesuai dengan visi misi Pak Prabowo," kata Yandri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com