Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
 DR Azis Syamsuddin
Wakil Ketua DPR RI

Penulis adalah Wakil Ketua DPR RI

Kabinet Indonesia Maju dan Bonus Demografi

Kompas.com - 27/10/2019, 17:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor M Latief

Sejak periode pertama pada 2014-2019, Jokowi telah menuangkan pentingnya isu bonus demografi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Hal ini menunjukkan fenomena bonus demografi telah disadari dan mendapat perhatian dari Pemerintah, terlebih jika kita dengan jeli melihat susunan para Menteri dan wakil Menteri pada Kabinet Indonesia Maju.

Potensi kabinet

Selain menggaris bawahi pentingnya bonus demografi, Jokowi juga melakukan langkah nyata dan kongkret dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa. Nadiem Makarim, Erick Thohir, Wishnutama, Angela Tanoesodibjo, hingga Surya Tjandra ditempatkan Jokowi dalam pos-pos kementerian yang beragam.

Sosok-sosok pemuda tersebut mengambarkan betapa seriusnya Jokowi dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk menghadapi bonus demografi.

Beragamnya pos yang ditempati pemuda dalam kabinet Jokowi menandakan bahwa Pemerintah tidak hanya mendorong pemuda untuk hanya mengambil peran pada bidang-bidang tertentu, namun seluruh aspek berbangsa dan bernegara, dikombinasikan dengan nama-nama Menteri senior yang sudah jelas rekam jejaknya.

Pemerintah sadar bahwa dalam mempersiapkan generasi penerus tentu membutuhkan situasi yang kondusif. Bergabungnya Prabowo dalam kabinet tentu dapat diharapkan menjaga kestabilan politik Indonesia.

Masyarakat sudah seharusnya tak lagi sibuk fokus memilih kubu cebong atau kampret. Dengan bersinerginya dua tokoh besar bangsa tersebut menjadikan tidak relevan lagi adanya perdebatan 01 atau 02 di masyarakat.

Diharapkan 5 tahun ke depan diskusi-diskusi di masyarakat bukan lagi tentang "kita" atau "mereka", tetapi cara kita bergandengan tangan, mengambil peran pada bidang masing-masing, bersatu menuju Indonesia maju.

Ditunjang nama-nama seperti Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani dalam pos ekonomi, seakan menjanjikan optimisme yang baik bagi perekonomian Indonesia dalam 5 tahun ke depan, yakni untuk menunjang visi Indonesia Maju.

Perekonomian yang stabil dan terus tumbuh diharapkan memudahkan para pemuda untuk bisa berkreasi dalam bidangnya masing-masing, terus berkarya dan memberikan sumbangsihnya pada kemajuan bangsa.

Sudah saatnya kita semua percaya, dengan adanya bonus demografi dan melihat komposisi menteri di jajaran kabinet Indonesia Maju, negara kita ndonesia bukan lagi dalam tahap belajar berjalan, apalagi merangkak, tapi siap berlari. Kita berlari menyongsong Indonesia yang tidak hanya adil dan makmur, tapi lebih besar lagi; menjadikan Indonesia yang maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com