JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar meminta masyarakat tidak turun ke jalan saat pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak usah turun ke jalan, mari kita mendoakan pemimpin yang terpilih ini sehat, baik, dan menyelesaikan seluruh janji-janji kepada masyarakat," ujar Nasaruddin saat ditemui dalam acara yang digelar PARA Syndicate di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Baca juga: Car Free Day di Sudirman-Thamrin Ditiadakan Saat Pelantikan Presiden
Nasaruddin menuturkan, pelantikan kepala negara merupakan hari kebahagiaan bagi masyarakat Tanah Air. Pasalnya, acara tersebut merupakan puncak dari pesta demokrasi Pemilu 2019.
Ia mendorong agar pelantikan Jokowi-Ma'ruf tidak diikuti mobilisasi massa oleh kelompok atau pihak tertentu. Menurutnya, puncak demokrasi sejatinya dirayakan dengan suasana kegembiraan.
"Pelantikan itu diramaikan dengan suasana kegembiraan, bukan sebaliknya. Sebaiknya kita doakan pemerintah kita yang terpilih itu bekerja seperti apa yang dijanjikan kepada rakyatnya," jelas Nasaruddin.
Baca juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Jelang Pelantikan Presiden
"Saya mengimbau pada hari pelantikan itu kita memelihara ketenangan. Secara fakta, Jokowi-Ma'ruf adalah pemimpin terpilih oleh masyarakat, maka dari itu kita harus menerima apa adanya," ungkap Nasaruddin.
Adapun sebanyak 30.000 personel gabungan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri akan disiagakan jelang pelantikan.
Jika sesuai rencana, acara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin akan dimulai pada pukul 14.30 WIB di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen.