JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan bahwa distribusi penduduk di Indonesia saat ini tidak merata.
Salah satu contoh nyatanya adalah Pulau Jawa yang memiliki terlalu banyak beban.
Pulau Jawa dihuni oleh 150 juta orang, sehingga Bambang menilai populasi penduduknya terlalu banyak.
"Pulau Jawa terlalu banyak bebannya. 150 juta penduduk itu terlalu banyak," ujar Bambang dalam seminar di Gedung Lemhanas RI, Jumat (20/9/2019).
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Ibu Kota Indonesia Harus Keluar dari Pulau Jawa
Bambang mengatakan, jika berbicara tentang ketahanan pangan di Indonesia maka konversi lahan untuk pertanian berada di Pulau Jawa.
Namun, kata dia, di Pulau Jawa juga tidak hanya baik untuk lahan pertanian karena terdapat industri lain yang juga membutuhkan lahan.
"Padahal cocok tanam padi ada di Pulau Jawa. Kalau tidak peduli konsentrasi penduduk di Pulau Jawa, itu menganggu ketahanan pangan kita sendiri," kata dia.
Baca juga: PBB: Indonesia Ikut Bertanggung Jawab dalam Pertumbuhan Populasi Dunia pada 2050
Oleh karena itu, dia pun berharap agar total fertility rate (TFR) atau jumlah anak rata-rata yang akan dimiliki seorang perempuan bisa terjaga di sekitar angka 2 persen.
Jika angka TFR baik, maka penambahan populasi terjaga dan penurunan jumlah penduduk tidak terlalu cepat terjadi.
"Banyak TFR yang mendekati 2 persen, tapi banyaknya yang di atas 2,4 persen," kata Bambang.
"Kalau kita ingin mulai jaga laju pertumbuhan produktif, TFR harus diturunkan dengan keseimbangan yang proporsional," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.